Tajwid Surat Al-Kahfi Ayat 40

Surat Al-Kahfi Ayat 40 adalah salah satu ayat dalam Al-Quran yang memiliki nilai penting dalam memahami tajwid, atau aturan bacaan Al-Quran yang benar. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tajwid dari Surat Al-Kahfi Ayat 40 dalam bentuk tabel yang terstruktur.

Terjemahan dan Tajwid Surat Al-Kahfi Ayat 40

Berikut terjemahan dan tajwid dari Surat Al-Kahfi Ayat 40:

فَعَسٰى رَبِّيْٓ اَنْ يُّؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِّنَ السَّمَاۤءِ فَتُصْبِحَ صَعِيْدًا زَلَقًاۙ – ٤٠

Arti: Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu ini; dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga kebun itu menjadi tanah yang licin.

Tajwid Surat Al-Kahfi Ayat 40 dalam Bentuk Tabel

No. Kata Tajwid Penjelasan Tajwid
1 فَعَسٰى Mad Thabi’i Ada tanda mad. Bacaan panjang: 1 alif atau 2 harokat.
2 رَبِّيْٓ أَنْ Mad Jaiz Munfashil Mad bertemu dengan huruf hamzah di kata lain. Panjang: 2 alif atau 4 harokat.
3 أَنْ يُّؤْتِيَنِ Idgham Bighunnah Nun sukun bertemu dengan huruf ya’. Dibaca dengan mendengung, ditahan 3 ketukan.
4 خَيْرًا Ro’ tafkhim Ro’ tanwin dibaca dengan tebal.
5 مِّنْ Idgham Bighunnah Ro’ berharokat fathah tanwin bertemu dengan huruf mim’. Dibaca dengan mendengung, ditahan 3 ketukan.
6 جَنَّتِكَ Ikhfa’ Nun sukun bertemu dengan huruf jim. Dibaca dengan samar.
7 وَيُرْسِلَ Ro’ tafkhim Ro’ sukun yang didahului dengan harokat dhommah, dibaca dengan tebal.
8 عَلَيْهَا Mad Thabi’i Alif didahului dengan harokat fathah. Panjang: 1 alif atau 2 harokat.
9 حُسْبَانًا Mad Thabi’i Alif didahului dengan harokat fathah. Panjang: 1 alif atau 2 harokat.
10 حُسْبَانًا مِّنَ Idgham Bighunnah Nun berharokat fathah tanwin bertemu dengan huruf mim’. Dibaca dengan mendengung, ditahan 3 ketukan.
11 مِّنَ السَّمَاۤءِ Lam Syamsiyah Al tidak dibaca, masuk ke huruf sin.
12 السَّمَاۤءِ Mad Wajib Muttashil Mad bertemu dengan huruf hamzah di satu kata. Panjang: 2, 4, 6 harokat.
13 صَعِيْدًا Mad Thabi’i Ya’ Sukun didahului dengan harokat kasroh. Panjang: 1 alif atau 2 harokat.
14 صَعِيْدًا زَلَقًاۙ Ikhfa’ Huruf dal berharokat fathah tanwin bertemu dengan huruf zain. Dibaca dengan samar.
15 زَلَقًاۙ Mad Iwadh Fathah tanwin yang diwaqofkan. Panjang: 2 harokat.

 

Penjelasan Tajwid Surat Al-Kahfi Ayat 40

  1. Mad Thabi’i: Terjadi pada kata “فَعَسٰى” dan “صَعِيْدًا.” Panjangnya 1 alif atau 2 harokat.
  2. Mad Jaiz Munfashil: Terjadi pada kata “رَبِّيْٓ أَنْ”. Panjangnya 2 alif atau 4 harokat karena mad bertemu dengan huruf hamzah di kata lain.
  3. Idgham Bighunnah: Terjadi pada kata “أَنْ يُّؤْتِيَنِ,” “مِّنْ,” “وَيُرْسِلَ,” dan “حُسْبَانًا مِّنَ.” Nun sukun bertemu dengan huruf ya’ atau mim’. Dibaca dengan mendengung, ditahan 3 ketukan.
  4. Ro’ Tafkhim: Terjadi pada kata “خَيْرًا” dan “وَيُرْسِلَ.” Ro’ tanwin dibaca dengan tebal.
  5. Ikhfa’: Terjadi pada kata “جَنَّتِكَ” dan “زَلَقًاۙ.” Nun sukun bertemu dengan huruf jim atau zain. Dibaca dengan samar.
  6. Lam Syamsiyah: Terjadi pada kata “السَّمَاۤءِ.” Al tidak dibaca, masuk ke huruf sin.
  7. Mad Wajib Muttashil: Terjadi pada kata “السَّمَاۤءِ.” Mad bertemu dengan huruf hamzah di satu kata. Panjangnya 2, 4, atau 6 harokat.
  8. Mad Iwadh: Terjadi pada kata “زَلَقًاۙ.” Fathah tanwin yang diwaqofkan. Panjangnya 2 harokat.

Surat Al-Kahfi Ayat 40: Kisah Pemilik Kebun

Surat Al-Kahfi Ayat 40 menceritakan tentang dua sahabat yang memiliki kebun. Salah satu dari mereka adalah seorang yang kaya, sementara yang lainnya adalah seorang yang miskin. Pemilik kebun yang kaya menjadi sombong dan membanggakan kekayaannya kepada temannya yang miskin. Dia merasa bahwa kebunnya akan terus memberinya keuntungan tanpa akhir.

Pelajaran dari Surat Al-Kahfi Ayat 40

Surat Al-Kahfi Ayat 40 mengajarkan beberapa pelajaran penting:

  1. Kekufuran dan Kesombongan: Pemilik kebun yang kaya dalam kisah ini menjadi sombong dan lupa bahwa semua kekayaan dan nikmat berasal dari Allah. Kekufuran dalam ayat ini menggambarkan bagaimana seseorang dapat berbalik melawan Allah ketika dia lupa bersyukur.
  2. Kemurahan Allah: Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah adalah Yang Maha Pemurah. Meskipun pemilik kebun yang sombong mungkin merasa tak terkalahkan, Allah memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan kapan saja.
  3. Pelajaran tentang Kesendiran: Kebun yang subur dan makmur bisa berubah menjadi tanah yang tidak subur dalam sekejap mata. Ini mengajarkan kita untuk tidak sombong atas apa yang kita miliki dan selalu bersyukur kepada Allah.
  4. Ketidakpastian Kehidupan: Kisah ini mengingatkan kita akan ketidakpastian dalam hidup. Kekayaan dan kenikmatan dunia bisa hilang dalam sekejap.
  5. Tobat dan Perubahan: Pemilik kebun yang sombong seharusnya merenungkan tindakannya dan bertaubat kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa setiap orang selalu memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

Leave a Comment