Hukum Tajwid surat Al Baqarah ayat 137 lengkap dengan arti dan ulasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 137.


Alt Text!

Surah Al-Baqarah (Bahasa Arab: البقرة, “Sapi Betina”) merupakan surah yang paling panjang dalam Alquran. Surah ini berdasarkan susunan mushaf merupakan surah ke-2 dan berasaskan urutan pewahyuan merupakan surah ke-87 surah Alquran. Surah ini termasuk sebagai surah Madaniyah.

Surat Al Baqarah juz berapa

Surat Al Baqarah berada pada juz 1, 2 dan 3, terdiri dari 286 ayat, 26.256 huruf, dan 6.156 kata.

Dilansir dari wikishia, Surah Al-Baqarah ini mencakup kurang lebih dari 2/5 juz Al Quran. Ayat terpanjang Al Quran juga terdapat pada surah ini. Ayat dain/tadayun/mudayanah pada ayat 282.

Sebagian dari kandungan surah ini adalah sebagai berikut, penciptaan Nabi Adam AS dan pembangkangan setan, serta tertipunya Nabi Adam kemudian berujung pada keluarnya Nabi Adam dari surga.

Kisah Bani Israil, sikap keras kepala dan suka mencari-cari alasan Bani Israil, penyembahan sapi, gangguan kepada para nabinya sendiri, kisah pergantian kiblat, deskripsi tentang iman orang-orang Mukmin terhadap ghaib, orang-orang kafir, munafik, hukum-hukum puasa, hukum wasiat, iktikaf, haji, talak, pernikahan, keharaman riba, keharaman minuman keras, keharaman judi, dan keharusan menghindari penyalahgunaan harta anak-anak yatim dan lain sebagainya. 

Dalam surah ini terdapat ayat Kursi yaitu pada ayat 255. Surah ini merupakan salah satu surah yang mengandung pembahasan-pembahasan fikih dalam Alquran yang kurang lebih mencakup 130 hukum fikih lebih banyak dari surah-surah lainnya. [wikishia]

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun/tanwin, hukum mim sukun, hukum Lam Jalalah, serta alif lam yang ada pada surat Al Baqarah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.


Alt Text!

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Baqarah ayat 137 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

فَاِ نْ اٰمَنُوْا بِمِثْلِ مَاۤ اٰمَنْتُمْ بِهٖ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ وَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نَّمَا هُمْ فِيْ شِقَا قٍ ۚ فَسَيَكْفِيْکَهُمُ اللّٰهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

fa in aamanuu bimisli maaa aamangtum bihii fa qodihtadau, wa ing tawallau fa innamaa hum fii syiqooq, fa sayakfiikahumulloh, wa huwas-samii’ul-‘aliim

“Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu) maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan-Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 137).

Tajwid surat  Al Baqarah ayat 137

“Contoh Idzhar halqi”

Idzhar halqi

فَاِ نْ اٰمَنُوْا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf hamzah.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

“Pengertian Mad Badal”

Mad jaiz munfasil, mad badal, mad shilah qashirah

بِمِثْلِ مَاۤ اٰمَنْتُمْ بِهٖ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  3. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  4. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati bertemu huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
  5. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

Haraf lin

فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa aqrab

وَاِ نْ تَوَلَّوْا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

Ghunnah

فَاِ نَّمَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Idzhar syafawi, mad thabi’i, qolqolah

هُمْ فِيْ شِقَا قٍ ۚ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf fa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  3. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu qaf sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.

“Hukum Lam Jalalah”

Hukum Lam Jalalah

فَسَيَكْفِيْکَهُمُ اللّٰهُ ۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

وَهُوَ السَّمِيْعُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Mad aridl lissukun

الْعَلِيْمُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘ain, tandanya ada sukun.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 137 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment