Hukum Tajwid surat Al Baqarah ayat 140 lengkap dengan arti dan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 140.


Alt Text!

Surah Al-Baqarah (Bahasa Arab: البقرة, “Sapi Betina”) merupakan surah yang paling panjang dalam Alquran.

Surah ini berdasarkan susunan mushaf merupakan surah ke-2 dan berasaskan urutan pewahyuan merupakan surah ke-87 surah Alquran. Surah ini termasuk sebagai surah Madaniyah.

Surat Al Baqarah juz berapa

Surat Al Baqarah berada pada juz 1, 2 dan 3, terdiri dari 286 ayat, 26.256 huruf, dan 6.156 kata.

Dilansir dari wikishia, Surah Al-Baqarah ini mencakup kurang lebih dari 2/5 juz Al Quran. Ayat terpanjang Al Quran juga terdapat pada surah ini. Ayat dain/tadayun/mudayanah pada ayat 282.

Sebagian dari kandungan surah ini adalah sebagai berikut, penciptaan Nabi Adam AS dan pembangkangan setan, serta tertipunya Nabi Adam kemudian berujung pada keluarnya Nabi Adam dari surga.

Kisah Bani Israil, sikap keras kepala dan suka mencari-cari alasan Bani Israil, penyembahan sapi, gangguan kepada para nabinya sendiri, kisah pergantian kiblat, deskripsi tentang iman orang-orang Mukmin terhadap ghaib, orang-orang kafir, munafik, hukum-hukum puasa, hukum wasiat, iktikaf, haji, talak, pernikahan, keharaman riba, keharaman minuman keras, keharaman judi, dan keharusan menghindari penyalahgunaan harta anak-anak yatim dan lain sebagainya. 

Dalam surah ini terdapat ayat Kursi yaitu pada ayat 255. Surah ini merupakan salah satu surah yang mengandung pembahasan-pembahasan fikih dalam Alquran yang kurang lebih mencakup 130 hukum fikih lebih banyak dari surah-surah lainnya. [wikishia]

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, hukum Lam Jalalah, serta alif lam yang ada pada surat Al Baqarah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Baqarah ayat 140 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَمْ تَقُوْلُوْنَ اِنَّ اِبْرٰهٖمَ وَاِ سْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَا لْاَ سْبَا طَ كَا نُوْا هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى ۗ قُلْ ءَاَنْـتُمْ اَعْلَمُ اَمِ اللّٰهُ ۗ وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَا دَةً عِنْدَهٗ مِنَ اللّٰهِ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَا فِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

am taquuluuna inna ibroohiima wa ismaa’iila wa is-haaqo wa ya’quuba wal-asbaatho kaanuu huudan au nashooroo, qul a angtum a’lamu amillaah, wa man azhlamu mim mang katama syahaadatan ‘ingdahuu minalloh, wa mallohu bighoofilin ‘ammaa ta’maluun

“Ataukah kamu (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya adalah penganut Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, “Kamukah yang lebih tahu atau Allah? Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya?” Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 140).


Alt Text!

Tajwid surat Al Baqarah ayat 140

“Hukum Mim Mati”

Idzhar syafawi

اَمْ تَقُوْلُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ta. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Ghunnah

اِنَّ

Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

اِبْرٰهٖمَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu ba sukun asli.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ra, dan kasrah berdiri dibawah huruf Ha.

“Pengertian Mad Thabi’i”

Mad thabi’i

وَاِ سْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i sebab:

  1. Fathah berdiri diatas huruf mim dan ha.
  2. Huruf ya mati setelah kasrah.
  3. Huruf wawu mati setelah dlommah.

Alif lam qomariyah

وَا لْاَ سْبَا طَ كَا نُوْا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf hamzah, tandanya ada sukun.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.

Haraf lin

هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah, fathah berdiri diatas huruf shad dan ra.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf hamzah.
  3. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa aqrab

قُلْ ءَاَنْـتُمْ اَعْلَمُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf hamzah.

Tarqiq Lam Jalalah

اَمِ اللّٰهُ ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

“Contoh Idzhar halqi”

Idzhar halqi

وَمَنْ اَظْلَمُ

Tajwid pada kata diatas adalah Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf hamzah.

Ikhfa ab’ad

مِمَّنْ كَتَمَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
  2. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.

Mad shilah qashirah

شَهَا دَةً عِنْدَهٗ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf ‘ain.
  3. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Dal.
  4. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

“Hukum Lam Jalalah”

Tafkhim Lam Jalalah

مِنَ اللّٰهِ ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

وَمَا اللّٰهُ

Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

بِغَا فِلٍ عَمَّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf ‘ain.
  3. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.

Mad aridl lissukun

تَعْمَلُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 140 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment