Hukum Tajwid surat Al Isra ayat 13 lengkap dengan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Isra ayat 13.

Dikutip dari wikishia, Surah Al-Isra’ (bahasa Arab:الإسرا, al-Isrā, “Perjalanan Malam”) adalah surah ke-17 Al-Quran berdasarkan susunan mushaf dan ke-50 sesuai dengan urutan pewahyuan serta tergolong sebagai salah satu surah Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

Dalam surah ini dikisahkan tentang peristiwa perjalanan malam hari dan mikraj Rasulullah saw.

Surah Al-Isra’ dari sisi isi termasuk sebagai surah miun dan berukuran sedang. Surah Al-Isra’ adalah surah keempat yang mengandung ayat sajadah (sujud) yang disebutkan pada ayat 107 dan dianjurkan untuk bersujud bagi yang membaca dan mendengarkan ayat ini.

Surah Al-Isra’ ini adalah surah pertama di antara tujuh surah yang dimulai dengan tasbih dan taqdis (pemuliaan) Allah swt.

Mengingat permulaan surah ini menyebutkan tentang isra’ dan mikraj (jasmani/ruhani) Nabi Muhammad saw karena itu surah ini disebut sebagai surah Al-Isra’.

Alt Text!

Nama lain surat Al Isra

Nama lain dari surah Al-Isra’ ini adalah surah Al-Subhan karena ayat pertamanya dimulai dengan maqam taqdis (memuliakan) dan tanzih (menyatakan tiada bandingannya) serta memproklamirkan bahwa Allah swt terlepas dari segala jenis aib dan kekurangan.

Nama lain dari surah Al-Isra’ ini adalah Bani Israil, karena kandungan terpenting dari surah ini adalah berbicara tentang peristiwa yang sarat dengan pelajaran dan sejarah Bani Israil.

Surat Al Isra Juz berapa

Surat Al Isra berada pada juz 15 terdiri dari 111 ayat, 1560 kata, dan 6440 huruf.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, serta alif lam yang ada pada surat Al Isra ayat.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Isra ayat 13 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَكُلَّ اِنْسَا نٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰٓئِرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖ ۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰٮهُ مَنْشُوْرًا

wa kulla ingsaanin alzamnaahu thooo-irohuu fii ‘unuqih, wa nukhriju lahuu yaumal-qiyaamati kitaabay yalqoohu mangsyuuroo

“Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 13).

Tajwid surat Al Isra ayat 13

Hukum Ikhfa dan contohnya

Ikhfa ausath

وَكُلَّ اِنْسَا نٍ اَلْزَمْنٰهُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf sin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf nun. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  3. Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf hamzah.
  4. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf za, tandanya ada sukun.

Mad Wajib Muttasil

Mad wajib muttasil

طٰٓئِرَهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

Mad shilah qashirah

فِيْ عُنُقِهٖ ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya.

وَنُخْرِجُ لَهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.
  2. Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik menghadapi huruf mad tetapi tidak disambung ke huruf didepannya.

Huruf lin

يَوْمَ

Tajwid pada kata diatas adalah Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

Hukum Alif Lam

Alif lam qomariyah

الْقِيٰمَةِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf qaf, tandanya ada sukun.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ya.

Contoh Idgham bighunnah

Idgham bighunnah

كِتٰبًا يَّلْقٰٮهُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ta dan qaf.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf ya, lalu bacaannya didengungkan.

Mad iwad

مَنْشُوْرًا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf syin.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Isra ayat 13 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment