Hukum Tajwid surat Al Isra ayat 12 lengkap dengan alasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Isra ayat 12.

Surah Al-Isra’ (bahasa Arab:الإسرا, al-Isrā, “Perjalanan Malam”) adalah surah ke-17 Al-Quran berdasarkan susunan mushaf dan ke-50 sesuai dengan urutan pewahyuan serta tergolong sebagai salah satu surah Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

Dalam surah ini dikisahkan tentang peristiwa perjalanan malam hari dan mikraj Rasulullah saw.

Surah Al-Isra’ dari sisi isi termasuk sebagai surah miun dan berukuran sedang. Surah Al-Isra’ adalah surah keempat yang mengandung ayat sajadah (sujud) yang disebutkan pada ayat 107 dan dianjurkan untuk bersujud bagi yang membaca dan mendengarkan ayat ini.

Surah Al-Isra’ ini adalah surah pertama di antara tujuh surah yang dimulai dengan tasbih dan taqdis (pemuliaan) Allah swt.

Mengingat permulaan surah ini menyebutkan tentang isra’ dan mikraj (jasmani/ruhani) Nabi Muhammad saw karena itu surah ini disebut sebagai surah Al-Isra’.

Alt Text!

Nama lain surat Al Isra

Nama lain dari surah Al-Isra’ ini adalah surah Al-Subhan karena ayat pertamanya dimulai dengan maqam taqdis (memuliakan) dan tanzih (menyatakan tiada bandingannya) serta memproklamirkan bahwa Allah swt terlepas dari segala jenis aib dan kekurangan.

Nama lain dari surah Al-Isra’ ini adalah Bani Israil, karena kandungan terpenting dari surah ini adalah berbicara tentang peristiwa yang sarat dengan pelajaran dan sejarah Bani Israil.

Surat Al Isra Juz berapa

Surat Al Isra berada pada juz 15 terdiri dari 111 ayat, 1560 kata, dan 6440 huruf.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, haraf lin, serta alif lam yang ada pada surat Al Isra ayat.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Isra ayat 12 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَجَعَلْنَا الَّيْلَ وَا لنَّهَا رَ اٰيَتَيْنِ فَمَحَوْنَاۤ اٰيَةَ الَّيْلِ وَجَعَلْنَاۤ اٰيَةَ النَّهَا رِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنٰهُ تَفْصِيْلًا

wa ja’alnal-laila wan-nahaaro aayataini fa mahaunaaa aayatal-laili wa ja’alnaaa aayatan-nahaari mubshirotal litabtaghuu fadhlam mir robbikum wa lita’lamuu ‘adadas-siniina wal-hisaab, wa kulla syai-ing fashsholnaahu tafshiilaa

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang-benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 12).

Tajwid surat Al Isra ayat 12

Haraf lin

وَجَعَلْنَا الَّيْلَ

Tajwid pada kata diatas adalah Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

وَا لنَّهَا رَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

“Pengertian Mad Badal”

Mad badal

اٰيَتَيْنِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Mad jaiz munfasil

فَمَحَوْنَاۤ اٰيَةَ الَّيْلِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu dan ya mati setelah fathah.
  2.  Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  3. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).

Ghunnah

وَجَعَلْنَاۤ اٰيَةَ النَّهَا رِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  3. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf nun, tandanya ada tasydid.
  4. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  5. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  6. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

Qolqolah sughra

مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوْا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu ba sukun asli.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

“Contoh Idgham bila ghunnah”

Idgham bighunnah & idgham bila ghunnah

فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوْا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf mim, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Ra.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf wawu. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  5. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Mad thabi’i

عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf sin, tandanya ada tasydid.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ha, tandanya ada sukun.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  4. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu ba sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa ausath

وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنٰهُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf fa. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf nun.

Mad iwad

تَفْصِيْلًا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Isra ayat 12 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment