Hukum Tajwid surat Maryam ayat 21 beserta arti dan ulasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Maryam ayat 21.

Surah Maryam (bahasa Arab:سورة مریم), Maryam, “Maryam”) adalah surah ke-19 berdasarkan penyusunan (mushaf) dan surah ke-44 sesuai dengan urutan pewahyuan. Surah ini mengulas tentang kisah Siti Maryam binti Imran.

Surah Maryam ini adalah salah satu surah Makkiyah dan dari sisi isi, surah ini merupakan surah kelima dari surah-surah matsani. Berukuran relatif sedang dan kurang dari setengah juz Al-Quran.

Alasan penamaan surah ini sebagai surah Maryam karena menyebutkan nama dan kisah Siti Maryam sa. Nama lain dari surah Maryam adalah Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, Shad (کهیعص), karena surah ini merupakan surah kesepuluh dari duapuluh sembilan surah yang dimulai dengan huruf muqatha’ah.

Surat maryam juz berapa

Surah ini secara khusus disebut secara ringkas sebagai surah Ka Ha dan salah satu surah Makkiyah. Surah Maryam ini berada pada juz 16.

Surat Maryam berapa ayat

Surat Maryam terdiri dari 98 ayat, 972 kata dan hurufnya 3.935 huruf.

Dari sisi isi surah ini adalah diantara surah yang memiliki sumpah menyangkut sumpah Allah atas masalah hasyr (hari ketika manusia dikumpulkan semuanya pada hari kiamat).


Alt Text!

Kandungan utama surah ini adalah kisah Siti Maryam sa, kelahiran Nabi Isa as, Nabi Isa as yang dapat berbicara selagi masih dalam buaian ayunan dan kesaksiannya atas kesucian ibundanya.

Demikian juga kisah dua nabi besar Allah (nabi Zakariyah as dan putranya Nabi Yahya as), kisah Nabi Ibrahim as, tanzih (menyatakan Tuhan itu tak terbandingkan dengan siapapun) Allah swt dari memiliki anak dan sekutu, penjelasan keesaan Allah swt, ulasan tentang kondisi yang dihadapi manusia kelak di hari kiamat. (wikishia)

Sebagian besar umat islam mempercayai bahwa surat Maryam untuk ibu hamil niscaya anak perempuan terlahir cantik.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun/tanwin, hukum mim mati, hukum qolqolah, hukum bacaan ra, ghunnah, yang ada pada surat Maryam.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
قَا لَ كَذٰلِكِ ۚ قَا لَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۚ وَلِنَجْعَلَهٗۤ اٰيَةً لِّلنَّا سِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَا نَ اَمْرًا مَّقْضِيًّا

qoola kazaalik, qoola robbuki huwa ‘alayya hayyin, wa linaj’alahuuu aayatal lin-naasi wa rohmatam minnaa, wa kaana amrom maqdhiyyaa

“Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.” (QS. Maryam 19: Ayat 21).


Alt Text!

Surah Maryam English verse 21:

He replied, “So will it be! Your Lord says, ‘It is easy for Me. And so will We make him a sign for humanity and a mercy from Us.’ It is a matter ˹already˺ decreed.”

Tajwid surat Maryam ayat 21

قَا لَ كَذٰلِكِ ۚ 

“Pengertian Mad Thabi’i”

Mad thabi’i

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, dan fathah berdiri diatas huruf Dzal. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

قَا لَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Hukum bacaan ra

رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۚ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Tasydid diatas huruf Ya, membacanya harus ditekan.

“Pengertian Mad Badal”

Qolqolah, mad shilah thawilah, mad badal

وَلِنَجْعَلَهٗۤ اٰيَةً لِّلنَّا سِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.
  2. Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik menghadapi huruf mad tetapi tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah thawilah adalah 5 harakat.
  3. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  4. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam.
  5. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  6. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah

وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

وَكَا نَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Idzhar syafawi, mad iwad

اَمْرًا مَّقْضِيًّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ra. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli.
  4. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Maryam ayat 21 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

youtube image

Leave a Comment