Hukum Tajwid surat At Tahrim ayat 7 lengkap dengan arti dan ulasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat ayat At Tahrim ayat 7.

Dikutip dari wikishia, Surah At-Tahrim (bahasa Arab:سورة التحريم) adalah surah ke 66 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke 107 sesuai urutan pewahyuan Al Quran.

Surah ini disebut sebagai At-Tahrim karena pada ayat pertama surah ini Rasulullah saw ditanya mengapa mengharamkan sesuatu yang halal demi menyenangkan istri-istrinya. Dalam surah ini, Allah swt berfirman:

يا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ ما أَحَلَّ اللهُ لَكَ تَبْتَغي‏ مَرْضاةَ أَزْواجِكَ

“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah bagimu demi mengharapkan kesenangan hati istri-istrimu?”


Alt Text!

Dengan alasan inilah, surah ini disebut surah At-Tahrim. Kata تُحَرِّمُ diambil dari kata tahrim (pengharaman) pada ayat pertama surah ini dan menjelaskan hukum pengharaman apa yang dihalalkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadi kandungan utama surah ini.

Surah ini juga disebut sebagai (لِمَ تُحَرِّم‌) karena dinyatakan pada ayat pertama surah ini. Demikian juga, surah ini disebut (مُتَحَرِّم‌) lantaran mutaharrim bermakna seseorang atau sesuatu yang sejatinya tidak haram namun ia mengharamkan untuknya tanpa dasar.

Surah ini melarang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam untuk melakukan hal ini dan memotivasi untuk menggunakan nikmat-nikmat halal Allah SWT.

Surat At Tahrim juz berapa

Surat At Tahrim berada paada juz 28, terdiri dari 12 ayat, 254 kata dan 1.105 huruf.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.


Alt Text!

Sebelum membahas hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat At Tahrim ayat 7 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ ۗ اِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

yaaa ayyuhallaziina kafaruu laa ta’tazirul-yauum, innamaa tujzauna maa kungtum ta’maluun

“Wahai orang-orang kafir! Janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 7).

Tajwid surat At Tahrim ayat 7

Mad jaiz munfashil

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

كَفَرُوْا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Alif lam qomariyah & mad lin

لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ya, tandanya ada sukun.
  3. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  4. Mad Lin apabila haraf lin bacaannya diwaqafkan (berhenti). Panjang Mad lin antara 2, 4 atau 6 harakat.

Ghunnah

اِنَّمَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

تُجْزَوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa aqrab, idzhar syafawi, mad aridl lissukun

مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat At Tahrim ayat 7 teks Arab latin serta ulasannya, semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment