Hukum Tajwid surat Ar Rahman ayat 21-25 beserta arti dan alasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan analisa hukum tajwid surat Ar Rahman ayat 21-25.

Arti surat Ar Rahman adalah Maha Pengasih, yang juga termasuk kedalam Asmaul Husna atau Nama-nama yang baik bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yaitu urutan kedua.

Surah Ar-Rahman (bahasa Arab:الرّحْمن,) adalah surah ke-55 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-99 sesuai dengan urutan pewahyuan serta tergolong sebagai surah Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.

Nama lain surah ini adalah Ala-i (bentuk jamak dari Ali yang bermakna nikmat). Atas dasar itu, surah ini dinilai sebagai surah nikmat-nikmat Ilahi.

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Kata Ala-i disebutkan sebanyak 34 kali dalam Al-Quran dan pada surah ini digunakan sebanyak 31 kali. Gelar surah ini adalah ‘Arus Al-Quran (Pengantin Al-Quran). [wikishia]

Surah Ar Rahman berada pada juz ke 27 yang terdiri dari 78 ayat, 352 kata dan 1648 huruf.


Alt Text!

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca dan fahami artinya teks surat Ar Rahman dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 21).

يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّـؤْلُـؤُ وَا لْمَرْجَا نُ

yakhruju min-humal-lu-lu-u wal-marjaan

“Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 22).

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 23).

وَلَهُ الْجَوَا رِ الْمُنْشَئٰتُ فِى الْبَحْرِ كَا لْاَ عْلَا مِ

wa lahul-jawaaril-mungsya-aatu fil-bahri kal-a’laam

“Milik-Nyalah kapal-kapal yang berlayar di lautan bagaikan gunung-gunung.” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 24).

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 25).

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, serta alif lam yang ada pada surat Ar Rahman.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 21

“Pengertian Mad Badal”

Mad badal

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

Hukum bacaan ra

رَبِّكُمَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Mad aridl lissukun

تُكَذِّبٰنِ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Fathah berdiri) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 22

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّـؤْلُـؤُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat dlommah.
  2. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
  3. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Lam, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.

وَا لْمَرْجَا نُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 23

“Mad Wajib Muttasil”

Mad wajib muttashil

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 24

Alif lam qomariyah

وَلَهُ الْجَوَا رِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim, tandanya ada sukun.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa ausath

الْمُنْشَئٰتُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Syin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  3. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata.

فِى الْبَحْرِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ba.
  2. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

كَا لْاَ عْلَا مِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 25

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Ar Rahman ayat 21-25 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

youtube image

Leave a Comment