Hukum Tajwid surat Al Baqarah ayat 142 lengkap

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 142.

Surah Al-Baqarah (Bahasa Arab: البقرة, “Sapi Betina”) merupakan surah yang paling panjang dalam Alquran. Surah ini berdasarkan susunan mushaf merupakan surah ke-2 dan berasaskan urutan pewahyuan merupakan surah ke-87 surah Alquran. Surah ini termasuk sebagai surah Madaniyah.

Alt Text!

Surat Al Baqarah juz berapa

Surat Al Baqarah berada pada juz 1, 2 dan 3, terdiri dari 286 ayat, 26.256 huruf, dan 6.156 kata.

Dilansir dari wikishia, Surah Al-Baqarah ini mencakup kurang lebih dari 2/5 juz Al Quran. Ayat terpanjang Al Quran juga terdapat pada surah ini. Ayat dain/tadayun/mudayanah pada ayat 282.

Sebagian dari kandungan surah ini adalah sebagai berikut, penciptaan Nabi Adam AS dan pembangkangan setan, serta tertipunya Nabi Adam kemudian berujung pada keluarnya Nabi Adam dari surga.

Kisah Bani Israil, sikap keras kepala dan suka mencari-cari alasan Bani Israil, penyembahan sapi, gangguan kepada para nabinya sendiri, kisah pergantian kiblat, deskripsi tentang iman orang-orang Mukmin terhadap ghaib, orang-orang kafir, munafik, hukum-hukum puasa, hukum wasiat, iktikaf, haji, talak, pernikahan, keharaman riba, keharaman minuman keras, keharaman judi, dan keharusan menghindari penyalahgunaan harta anak-anak yatim dan lain sebagainya. 

Dalam surah ini terdapat ayat Kursi yaitu pada ayat 255. Surah ini merupakan salah satu surah yang mengandung pembahasan-pembahasan fikih dalam Alquran yang kurang lebih mencakup 130 hukum fikih lebih banyak dari surah-surah lainnya. [wikishia]

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, mim sukun, hukum bacaan ra, qolqolah, serta alif lam yang ada pada surat Al Baqarah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Baqarah ayat 142 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

سَيَقُوْلُ السُّفَهَآءُ مِنَ النَّا سِ مَا وَلّٰٮهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَا نُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّـلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَا لْمَغْرِبُ ۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ

sayaquulus-sufahaaa-u minan-naasi maa wal-laahum ‘ang qiblatihimullatii kaanuu ‘alaihaa, qul lillaahil-masyriqu wal-maghrib, yahdii may yasyaaa-u ilaa shiroothim mustaqiim

“Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Muhammad), “Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 142).

Tajwid surat Al Baqarah ayat 142

سَيَقُوْلُ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

“Mad Wajib Muttasil”

Mad wajib muttasil

السُّفَهَآءُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

Ghunnah

مِنَ النَّا سِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf nun, tandanya ada tasydid.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa ab’ad

مَا وَلّٰٮهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, dan fathah berdiri diatas huruf lam, dan ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ‘ain. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  3. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  4. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu ba sukun asli.

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

كَا نُوْا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.

Haraf lin

عَلَيْهَا ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Lam Jalalah”

Hukum lam Jalalah

قُلْ لِّـلّٰهِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham Mutamatsilain, sebab bertemunya dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya yaitu huruf .Cara membaca Idgham Mutamatsilain pada kata diatas yaitu huruf Lam pertama dimasukkan kedalam huruf Lam kedua.
  2. Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Alif lam qomariyah

الْمَشْرِقُ وَا لْمَغْرِبُ ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim, tandanya ada sukun.

يَهْدِيْ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah

مَنْ يَّشَآءُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf ya, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.

اِلٰى

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf lam.

“Hukum Bacaan Ra”

Hukum bacaan ra

صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf mim, lalu bacaannya didengungkan.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 142 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment