Tajwid surat Al Jumu’ah ayat 1-5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Jumu’ah ayat 1-5.

Al Jumu’ah artinya Hari Jum’at adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 62 setelah surat As Saff.

Surat Al Jumu’ah terdiri dari ayat 11, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.

Dalam surat Al Jumu’ah ayat 1-5 dapat dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, Alif Lam Qomariyah dengan Alif lam syamsiyah, Tafkhim dengan Tarqiq dalam Lam Jalalah, serta hukum tajwid lainnya.

tajwid-surat-Al-Jumu'ah-ayat-1-5
tajwid-surat-Al-Jumu’ah-ayat-1-5

Bacaan surat Al Jumu’ah ayat 1-5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

yusabbihu lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardhil-malikil-qudduusil-‘aziizil-hakiim

“Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 1).

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُ مِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَاِ نْ كَا نُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

huwallazii ba’asa fil-ummiyyiina rosuulam min-hum yatluu ‘alaihim aayaatihii wa yuzakkiihim wa yu’allimuhumul-kitaaba wal-hikmata wa ing kaanuu ming qoblu lafii dholaalim mubiin

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 2).

وَّاٰخَرِيْنَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوْا بِهِمْ ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

wa aakhoriina min-hum lammaa yal-haquu bihim, wa huwal-‘aziizul-hakiim

“dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana,” (QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 3).

ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

zaalika fadhlullohi yu-tiihi may yasyaaa, wallohu zul-fadhlil-‘azhiim

“demikianlah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki; dan Allah memiliki karunia yang besar.” (QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 4).

مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰٮةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَا رِ يَحْمِلُ اَسْفَا رًا ۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

masalullaziina hummilut-tauroota summa lam yahmiluuhaa kamasalil-himaari yahmilu asfaaroo, bi-sa masalul-qoumillaziina kazzabuu bi-aayaatillaah, wallohu laa yahdil-qoumazh-zhoolimiin

“Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 5).

Tajwid surat Al Jumu’ah ayat 1

يُسَبِّحُ لِلّٰهِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

مَا فِى السَّمٰوٰتِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf Mim dan Wawu. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.

وَمَا فِى الْاَ رْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, Mim dan Qaf, tandanya ada sukun.

الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain dan Ha.
  2. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.

Tajwid surat Al Jumu’ah ayat 2

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُ مِّيّٖنَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.
  3. Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.
  4. Mad Tamkin, sebab huruf Ya’ tasydid dan berharakat kasrah ( يِّ ) yang bertemu dengan huruf Ya’ sukun / mati ( يْ ) dalam satu kata. Panjang Mad Tamkin adalah 1 alif (dua harakat).

رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  4. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
  5. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  6. Hams, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.

عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
  2. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Hamzah.
  3. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata, panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  4. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya.
  5. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan fathah berdiri diatas huruf Ta.
  2. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Wawu.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kaf dan Ha.

وَاِ نْ كَا نُوْا مِنْ قَبْلُ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Kaf dan Qaf. Lalu bunyi huruf nun atau tanwin disamarkan.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.

لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan fathah berdiri diatas huruf Lam.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim.
  3. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.

Tajwid surat Al Jumu’ah ayat 3

وَّاٰخَرِيْنَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوْا بِهِمْ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah, huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
  4. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Lam.
  5. Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.

وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain dan Ha, tandanya ada sukun.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  3. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Al Jumu’ah ayat 4

ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Dzal dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

مَنْ يَّشَآءُ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah)

وَا للّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Fa dan Lam.
  3. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Al Jumu’ah ayat 5

مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰٮةَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan fathah berdiri diatas huruf Ra.
  2. Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid.
  3. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ta, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  4. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf wawu mati setelah fathah.
  5. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid.
  2. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ya.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah.

كَمَثَلِ الْحِمَا رِ يَحْمِلُ اَسْفَا رًا ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.
  4. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif didahului tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Qaf.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf wawu mati setelah fathah.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.

بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya.
  3. Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf Zho.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Qaf.
  4. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf wawu mati setelah fathah.
  5. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Zho, tandanya ada tasydid.
  6. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf (berhenti).

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Jumu’ah ayat 1-5 semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Adblock Detected

To Continue Video Access. Please open via Chrome browser