Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ar Rahman ayat 31-35.
Pada surat Ar Rahman ayat 33 terdapat ayat yang masyhur berisi firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat demikian.
Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah swt. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa. [sindonews]
Dilansir dari wikishia, Surah Ar-Rahman (bahasa Arab:الرّحْمن,) adalah surah ke-55 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-99 sesuai dengan urutan pewahyuan serta tergolong sebagai surah Madaniyah.
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Nama lain surah ini adalah Ala-i (bentuk jamak dari Ali yang bermakna nikmat). Atas dasar itu, surah ini dinilai sebagai surah nikmat-nikmat Ilahi. Kata Alai disebutkan sebanyak 34 kali dalam Al-Quran dan pada surah ini digunakan sebanyak 31 kali. Gelar surah ini adalah ‘Arus Al-Quran (Pengantin Al-Quran).
Surah Ar Rahman berada pada juz ke 27 yang terdiri dari 78 ayat, 352 kata dan 1648 huruf.
Hukum Tajwid Surat Ar Rahman ayat 31-35 penting untuk disimak. Terdapat banyak sekali kaidah bacaan atau hukum tajwid yang perlu dipahami dalam ayat tersebut.
Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, qolqolah, haraf lin, serta alif lam yang ada pada surat Ar Rahman.
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
سَنَفْرُغُ لَـكُمْ اَيُّهَ الثَّقَلٰنِ
sanafrughu lakum ayyuhas-saqolaan
“Kami akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu wahai (golongan) manusia dan jin!” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 31).
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 32).
يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَا لْاِ نْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَا رِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ فَا نْفُذُوْا ۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍ
yaa ma’syarol-jinni wal-ingsi inistatho’tum ang tangfuzuu min aqthooris-samaawaati wal-ardhi fangfuzuu, laa tangfuzuuna illaa bisulthoon
“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 33).
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 34).
يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَا ظٌ مِّنْ نَّا رٍ ۙ وَّنُحَا سٌ فَلَا تَنْتَصِرٰنِ
yursalu ‘alaikumaa syuwaazhum min naariw wa nuhaasung fa laa tangtashiroon
“Kepada kamu (jin dan manusia), akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya).” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 35).
Tajwid surat Ar Rahman ayat 31
Idzhar syafawi
سَنَفْرُغُ لَـكُمْ اَيُّهَ الثَّقَلٰنِ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat dlommah.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Tsa, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
Tajwid surat Ar Rahman ayat 32
Mad badal
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Ar Rahman ayat 33
Ghunnah
يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim, tandanya ada sukun.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
Alif lam qomariyah
وَا لْاِ نْسِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Sin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
Ikhfa aqrab
اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Hamzah.
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Fa.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
Idzhar halqi
مِنْ اَقْطَا رِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah.
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
Alif lam syamsiyah
السَّمٰوٰتِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim dan Wawu.
وَا لْاَ رْضِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.
Ikhfa ausath
فَا نْفُذُوْا ۗ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Fa.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
Mad thabi’i
لَا تَنْفُذُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.
اِلَّا بِسُلْطٰنٍ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Fathah berdiri) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Ar Rahman ayat 34
Mad wajib muttashil
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Ar Rahman ayat 35
Haraf lin
يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat dlommah.
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Idgham bighunnah
شُوَا ظٌ مِّنْ نَّا رٍ ۙ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Mim.
- Idgham bighunnah, sebab nun mati menghadapi huruf Nun, lalu bacaannya didengungkan.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Mad ‘aridl lissukun
وَّنُحَا سٌ فَلَا تَنْتَصِرٰنِ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Fa.
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Ta.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Fathah berdiri) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
Demikianlah uraian hukum tajwid surat Ar Rahman ayat 31-35 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.