Hukum tajwid surat Al An’am ayat 7 lengkap dengan arti dan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al-An’am ayat 7.


Alt Text!

Surah Al-An’am (bahasa Arab:سورة الأنعام) disebut sebagai An’am, karena dalam 15 ayat pada surah Al-An’am ini bercerita tentang hewan-hewan berkaki empat.

Dari sudut pandang volume dan kuantitas, surah al-An’am termasuk salah satu dari tujuh surah yang besar (Thiwal) dan tergolong sebagai surah panjang Alquran.

Dalam surah ini disebutkan tentang hukum-hukum fikih dan masalah-masalah akidah.

Kenapa dinamai surat Al An’am

Sebab penamaan surah ini sebagai An’am karena dalam lima belas ayat surah ini bercerita tentang binatang berkaki empat yaitu pada ayat 136 sampai 140. Kata An’am pada surah ini melebihi surah-surah yang lain digunakan sebanyak enam kali dalam surah ini.

Surat Al An’am juz berapa

Surah ini terdiri dari 165 ayat dan 3.055 kata. Berdasarkan urutan mushaf (penyusunan) surah Al-An’am adalah surah keenam (6) dan sesuai dengan urutan pewahyuan surah Al-An’am merupakan surah ke-lima puluh lima (55) Alquran.

Surah ini tergolong sebagai surah Makkiyah. Dari sisi isi dan kuantitas, surah Al-An’am adalah salah satu dari tujuh surah Thiwal dan salah satu surah panjang dalam Alquran. Surah Al-An’am ini mencakup kurang lebih satu juz Alquran. (wikishia)

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun, serta haraf lin yang ada pada surat Al An’am.

Sebelum menganalisa hukum tawidnya, mari kita baca surat Al-An’am ayat 7 Arab dan latin beserta artinya dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتٰبًا فِيْ قِرْطَا سٍ فَلَمَسُوْهُ بِاَ يْدِيْهِمْ لَقَا لَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِنْ هٰذَاۤ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

walau nazzalnaa ‘alaika kitaabang fii qirthoosing fa lamasuuhu bi-aidiihim laqoolallaziina kafaruuu in haazaaa illaa sihrum mubiin

“Dan sekiranya Kami turunkan kepadamu (Muhammad) tulisan di atas kertas, sehingga mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya orang-orang kafir itu akan berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 7).

Tajwid surat Al An’am ayat 7

Haraf lin

وَلَوْ نَزَّلْنَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

عَلَيْكَ

Tajwid pada kata diatas adalah Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa ausath

كِتٰبًا فِيْ قِرْطَا سٍ فَلَمَسُوْهُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab fathah berdiri diatas huruf ta, ya mati setelah kasrah, alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin fathah dan tanwin kasrah menghadapi huruf fa. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

بِاَ يْدِيْهِمْ لَقَا لَ الَّذِيْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf lam. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

Mad jaiz munfasil

كَفَرُوْۤا اِنْ هٰذَاۤ اِلَّا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah & mad aridl lissukun

سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf mim, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al-An’am ayat 7 arab latin lengkap dengan arti dan analisanya, semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment