Hukum Tajwid surat Al Hadid ayat 6 lengkap dengan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Hadid ayat 6.

Dikutip dari wikishia, Surah Al-Hadid (Bahasa Arab:الحديد, Al-Hadid, “Besi”) adalah surah ke-53 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-94 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran.

Surah ini tergolong sebagai surah Madaniyah sebab diturunkan di kota Madinah. Dinamakan surah Al-Hadid (besi) karena pada ayat 25 disebutkan kata hadid. Surah Al-Hadid, setelah surah Al-Isra’, merupakan surah ke-2 dari 7 surah Musabbihat (yang didahului dengan kata sabbaha). Dari sisi isi tergolong sebagai surah Thawal dan dalam kelompok surah Al-Mufasshalat.

Alt Text!

Jumlah huruf surat Al Hadid

Surat Al Hadid berada pada juz 27, terdiri dari 29 ayat, 2545 huruf, dan 576 kata.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, serta alif lam yang ada pada surat Al Maidah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Hadid ayat 6 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَا رِ وَيُوْلِجُ النَّهَا رَ فِى الَّيْلِ ۗ وَهُوَ عَلِيْمٌ بِۢذَا تِ الصُّدُوْرِ

yuulijul-laila fin-nahaari wa yuulijun-nahaaro fil-laiil, wa huwa ‘aliimum bizaatish-shuduur

“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. Al-Hadid 57: Ayat 6).

Tajwid surat Al Hadid ayat 6

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

يُوْلِجُ الَّيْلَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

فِى النَّهَا رِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  4. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

“Hukum Bacaan Ra”

Hukum bacaan ra

وَيُوْلِجُ النَّهَا رَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan alif mati setelah fathah.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf nun.
  3. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Mad lin

فِى الَّيْلِ ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah Mad Lin atau Mad Layin, sebab huruf Ya mati setelah fathah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan (berhenti). Panjang Mad lin antara 2, 4 atau 6 harakat.

Bila disambung nama hukumnya haraf lin.

“Contoh Iqlab”

Iqlab

وَهُوَ عَلِيْمٌ بِۢذَا تِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  2. Iqlab, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan.

Mad aridl lissukun

الصُّدُوْرِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf shad, tandanya ada tasydid.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Hadid ayat 6 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment