Hukum Tajwid surat Al Baqarah ayat 150 lengkap dengan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 150.

Surah Al-Baqarah (Bahasa Arab: البقرة, “Sapi Betina”) merupakan surah yang paling panjang dalam Alquran. Surah ini berdasarkan susunan mushaf merupakan surah ke-2 dan berasaskan urutan pewahyuan merupakan surah ke-87 surah Alquran. Surah ini termasuk sebagai surah Madaniyah.


Alt Text!

Surat Al Baqarah berapa kata

Surat Al Baqarah berada pada juz 1, 2 dan 3, terdiri dari 286 ayat, 26.256 huruf, dan 6.156 kata.

Dilansir dari wikishia, Surah Al-Baqarah ini mencakup kurang lebih dari 2/5 juz Al Quran. Ayat terpanjang Al Quran juga terdapat pada surah ini. Ayat dain/tadayun/mudayanah pada ayat 282.

Sebagian dari kandungan surah ini adalah sebagai berikut, penciptaan Nabi Adam AS dan pembangkangan setan, serta tertipunya Nabi Adam kemudian berujung pada keluarnya Nabi Adam dari surga.

Kisah Bani Israil, sikap keras kepala dan suka mencari-cari alasan Bani Israil, penyembahan sapi, gangguan kepada para nabinya sendiri, kisah pergantian kiblat, deskripsi tentang iman orang-orang Mukmin terhadap ghaib, orang-orang kafir, munafik, hukum-hukum puasa, hukum wasiat, iktikaf, haji, talak, pernikahan, keharaman riba, keharaman minuman keras, keharaman judi, dan keharusan menghindari penyalahgunaan harta anak-anak yatim dan lain sebagainya. 

Dalam surah ini terdapat ayat Kursi yaitu pada ayat 255. Surah ini merupakan salah satu surah yang mengandung pembahasan-pembahasan fikih dalam Alquran yang kurang lebih mencakup 130 hukum fikih lebih banyak dari surah-surah lainnya. [wikishia]

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum mim sukun, hukum bacaan ra, haraf in, serta alif lam yang ada pada surat Al Baqarah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Baqarah ayat 150 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّا سِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَا خْشَوْنِيْ وَلِاُ تِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

wa min haisu khorojta fa walli waj-haka syathrol-masjidil-haroom, wa haisu maa kungtum fa walluu wujuuhakum syathrohuu li-allaa yakuuna lin-naasi ‘alaikum hujjatun illallaziina zholamuu min-hum fa laa takhsyauhum wakhsyaunii wa li-utimma ni’matii ‘alaikum wa la’allakum tahtaduun

“Dan dari mana pun engkau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu) kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 150).

Tajwid surat Al Baqarah ayat 150

“Contoh Idzhar halqi”

Idzhar halqi

وَمِنْ حَيْثُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf ha.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Qolqolah sughra

خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu jim sukun asli.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu tha sukun asli.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim dan ha, tandanya ada sukun.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Haraf lin

وَحَيْثُ مَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa aqrab

كُنْتُمْ فَوَلُّوْا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf fa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Idzhar syafawi

وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf syin.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu tha sukun asli.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

لِئَلَّا يَكُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Ghunnah

لِلنَّا سِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ha.
  3. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf hamzah.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.

مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَا خْشَوْنِيْ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf fa dan wawu.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah.
  4. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

وَلِاُ تِمَّ نِعْمَتِيْ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Mad aridl lissukun

عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf wawu dan ta.
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 150 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment