Hukum Tajwid surat Maryam ayat 23

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Maryam ayat 23.

Dikutip dari wikishia, Surah Maryam (bahasa Arab:سورة مریم), Maryam, “Maryam”) adalah surah ke-19 berdasarkan penyusunan (mushaf) dan surah ke-44 sesuai dengan urutan pewahyuan. Surah ini mengulas tentang kisah Siti Maryam sa.

Surah Maryam ini adalah salah satu surah Makkiyah dan dari sisi isi, surah ini merupakan surah kelima dari surah-surah matsani. Berukuran relatif sedang dan kurang dari setengah juz Al-Quran.

Alt Text!

Nama lain surat maryam

Alasan penamaan surah ini sebagai surah Maryam karena menyebutkan nama dan kisah Siti Maryam sa. Nama lain dari surah Maryam adalah Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, Shad (کهیعص), karena surah ini merupakan surah kesepuluh dari dua puluh sembilan surah yang dimulai dengan huruf muqatha’ah.

Surah ini secara khusus disebut secara ringkas sebagai surah Ka Ha dan salah satu surah Makkiyah. Surah Maryam ini berada pada juz 16 terdiri dari 98 ayat, 972 kata dan hurufnya 3.935 huruf.

Dari sisi isi surah ini adalah diantara surah yang memiliki sumpah menyangkut sumpah Allah atas masalah hasyr (hari ketika manusia dikumpulkan semuanya pada hari kiamat).

Kandungan utama surah ini adalah kisah Siti Maryam ra, kelahiran Nabi Isa as, Nabi Isa as yang dapat berbicara selagi masih dalam buaian ayunan dan kesaksiannya atas kesucian ibundanya.

Demikian juga kisah dua nabi besar Allah (nabi Zakariyah as dan putranya Nabi Yahya as), kisah Nabi Ibrahim as, tanzih (menyatakan Tuhan itu tak terbandingkan dengan siapapun) Allah swt dari memiliki anak dan sekutu, penjelasan keesaan Allah swt, ulasan tentang kondisi yang dihadapi manusia kelak di hari kiamat.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun dan mim sukun, ghunnah, serta alif lam yang ada pada surat Maryam.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Maryam ayat 23 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

فَاَ جَآءَهَا الْمَخَا ضُ اِلٰى جِذْعِ النَّخْلَةِ ۚ قَا لَتْ يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ قَبْلَ هٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا

fa ajaaa-ahal-makhoodhu ilaa jiz’in-nakhlah, qoolat yaa laitanii mittu qobla haazaa wa kungtu nas-yam mangsiyyaa

“Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.” (QS. Maryam 19: Ayat 23).

Tajwid surat Maryam ayat 23

Mad wajib muttasil

“Mad Wajib Muttasil”

فَاَ جَآءَهَا الْمَخَا ضُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim, tandanya ada sukun.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

اِلٰى جِذْعِ النَّخْلَةِ ۚ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf lam.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.

Hames

قَا لَتْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.

Huruf lin

يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ya, dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

قَبْلَ

Tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu ba sukun asli.

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

هٰذَا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ha, dan huruf Alif mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa aqrab

وَكُنْتُ

Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah & mad iwad

نَسْيًا مَّنْسِيًّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf mim, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf sin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  4. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Maryam ayat 23 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment