Hukum Tajwid Surat Ibrahim Ayat 9 Beserta Makna Ayatnya
Bismillahirrahmanirrahim
Surat Ibrahim Ayat 9
أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۖ وَالَّذِينَ مِن بَعْدِهِم ۖ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا اللَّهُ ۗ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَرَدُّوا أَيْدِيَهُمْ فِي أَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوا إِنَّا كَفَرْنَا بِمَا أُرْسِلْتُم بِهِ وَإِنَّا لَفِي شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَنَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ
Artinya :
“Apakah belum sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Samud, dan orang-orang setelah mereka? Tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan (membawa) bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (sebagai tanda penolakan karena kebencian) dan berkata, “Sesungguhnya kami tidak percaya akan ajaran yang kamu bawa dan kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan menyangkut apa yang kamu serukan kepada kami.”
Pentingnya memahami dan membaca Al-Quran dengan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid tidak dapat diabaikan bagi setiap muslim. Surat Ibrahim ayat 9 adalah salah satu ayat yang memuat banyak aturan tajwid yang perlu diperhatikan agar kita tidak salah melafalkannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas hukum Tajwid Surat Ibrahim ayat 9 secara lengkap dan terstruktur :
1. اَلَمْ يَأْتِكُمْ : Idzhar
Pertama, pada kata “اَلَمْ يَأْتِكُمْ,” hukum tajwidnya adalah Idzhar. Ini karena huruf “م” sukun bertemu dengan “ي” ya. Cara membacanya harus jelas tanpa dengung di bibir.
2. اَلَّذِيْنَ : Alif Lam Syamsiyah / Mad Thobi’i
Kata “اَلَّذِيْنَ” memiliki dua hukum tajwid. Pertama, Alif Lam Syamsiyah karena huruf “ل” bertemu dengan “ل” yang disebutkan di atas. Cara membacanya adalah dengan Idgham masuk ke huruf “ل.” Kedua, Mad Thobi’i karena huruf “ذ” berharakat kasrah bertemu dengan “ي” ya sukun. Cara membacanya adalah memanjangkan 2 harakat atau menggunakan 1 alif.
3. مِنْ قَبْلِكُمْ : Ikhfa / Qalqalah Sughra
Pada kata “مِنْ قَبْلِكُمْ,” terdapat dua hukum tajwid. Pertama, Ikhfa karena nun sukun bertemu dengan “ق” qaf. Cara membacanya adalah dengan samar, dengung, dan ditahan selama 3 harakat. Kedua, Qalqalah Sughra karena huruf “ق” qaf berada di tengah kalimat. Cara membacanya adalah dengan memantulkan ringan.
4. كُمْ قَوْمِ : Idzhar / Mad Layyin
Kata “كُمْ قَوْمِ” memiliki dua hukum tajwid. Pertama, Idzhar karena huruf “م” sukun bertemu dengan “ق” qaf. Kedua, Mad Layyin karena “ق” qaf berharakat fathah bertemu dengan “و” wawu sukun. Cara membacanya adalah memanjangkan 2 harakat.
5. نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ۗ : Mad Thobi’i / Idgham Bighunnah / Mad Aridh Lissukun
Pada kata-kata ini, ada lima hukum tajwid. Pertama, Mad Thobi’i karena huruf “ن” nun berharakat dhommah bertemu dengan “و” wawu sukun. Cara membacanya adalah memanjangkan 2 harakat. Kedua, Idgham Bighunnah karena tanwin bertemu dengan “و” wawu bertasydid. Cara membacanya adalah dengan masuk dengung dan samar serta ditahan. Ketiga, Mad Thobi’i karena huruf “‘ع” fathah bertemu dengan “ا” alif. Keempat, Mad Aridh Lissukun karena huruf mad jatuh sebelum diwaqafkan. Cara membacanya adalah memanjangkan 2 sampai 6 harakat. Kelima, Qalqalah Kubra jika huruf “د” dal diwaqafkan.
6. وَالَّذِيْنَ : Alif Lam Syamsiyah / Mad Thobi’i
Kata “وَالَّذِيْنَ” juga memiliki dua hukum tajwid. Pertama, Alif Lam Syamsiyah karena huruf “ل” bertemu dengan “ل” yang disebutkan di atas. Cara membacanya adalah dengan Idgham masuk ke huruf “ل.” Kedua, Mad Thobi’i karena huruf “ذ” berharakat kasrah bertemu dengan “ي” ya sukun. Cara membacanya adalah memanjangkan 2 harakat atau menggunakan 1 alif.
7. مِنْۢ بَعْدِهِمْ : Iqlab
Pada kata “مِنْۢ بَعْدِهِمْ,” hukum tajwidnya adalah Iqlab karena nun sukun bertemu dengan “ب” ba berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan menggantinya menjadi huruf “م” mim serta dengung dan ditahan selama 3 harakat.
8. لَا يَعْلَمُهُمْ : Mad Thobi’i
Kata “لَا يَعْلَمُهُمْ” memiliki hukum tajwid Mad Thobi’i karena huruf “ل” bertemu dengan “ا” alif.
9. اِلَّا اللّٰهُ : Tafkhim / Mad Thobi’i
Pada kata “اِلَّا اللّٰهُ,” terdapat dua hukum tajwid. Pertama, Tafkhim karena huruf “ل” jalalah didahului huruf “ل” berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan menebalkan. Kedua, Mad Thobi’i karena huruf “ل” jalalah berharakar fathah tegak. Cara membacanya adalah memanjangkan 2 harakat.
10. ۗجَاۤءَتْهُمْ : Mad Wajib Muttashil
Kata “ۗجَاۤءَتْهُمْ” memiliki hukum tajwid Mad Wajib Muttashil karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya adalah memanjangkan 4 sampai 5 harakat.
11. رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ : Ikhfa Syafawi / Alif Lam Qomariyah / Mad Thobi’i
Pada kata-kata ini, terdapat tiga hukum tajwid. Pertama, Ikhfa Syafawi karena mim sukun bertemu huruf “ب” ba kasrah. Cara membacanya adalah dengan samar, dengung, dan ditahan selama 3 harakat. Kedua, Alif Lam Qomariyah karena huruf “ل” bertemu dengan “ب” ba. Ketiga, Mad Thobi’i karena huruf “ن” berharakat fathah tegak.
12. فَرَدُّوْٓا : Mad Jaiz Munfashil
Pada kata “فَرَدُّوْٓا,” hukum tajwidnya adalah Mad Jaiz Munfashil karena huruf mad bertemu hamzah di lain kalimat. Cara membacanya adalah memanjangkan 2, 4, atau 5 harakat.
13. اَيْدِيَهُمْ فِيْٓ اَفْوَاهِهِمْ: Mad Layyin / Idzhar Syafawi / Mad Jaiz Munfashil
Kata-kata ini memiliki empat hukum tajwid. Pertama, Mad Layyin karena huruf “ي” ya sukun didahului oleh “ا” alif berharakat fathah. Kedua, Idzhar Syafawi karena mim sukun bertemu huruf “ف” fa. Cara membacanya adalah jelas tanpa dengung. Ketiga, Mad Jaiz Munfashil karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya adalah memanjangkan 2, 4, atau 5 harakat.
14. وَقَالُوْٓا : Mad Thobi’i / Mad Jaiz Munfashil
Kata “وَقَالُوْٓا” memiliki dua hukum tajwid. Pertama, Mad Thobi’i karena huruf “ق” qaf bertemu dengan “ا” alif. Kedua, Mad Jaiz Munfashil karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya adalah memanjangkan 2, 4, atau 5 harakat.
15. اِنَّا كَفَرْنَا: Ghunnah / Mad Thobi’i / Nun Berharakat Fathah
Kata “اِنَّا كَفَرْنَا” memiliki tiga hukum tajwid. Pertama, Ghunnah karena nun bertasydid. Cara membacanya adalah dengan dengung, samar, dan ditahan. Kedua, Mad Thobi’i karena huruf “ن” fathah bertemu dengan “ا” alif. Ketiga, nun berharakat fathah bertemu dengan “ا” alif.
16. بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ: Mad Jaiz Munfashil / Ikhfa Syafawi / Mad Shilah Qashirah
Pada kata-kata ini, terdapat tiga hukum tajwid. Pertama, Mad Jaiz Munfashil karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya adalah memanjangkan 2, 4, atau 5 harakat. Kedua, Ikhfa Syafawi karena mim sukun bertemu huruf “ب” ba kasrah. Ketiga, Mad Shilah Qashirah karena “ح” dhamir bertemu “و” wawu. Cara membacanya adalah memanjangkan 2 harakat.
17. وَاِنَّا لَفِيْ : Ghunnah / Mad Thobi’i / Mad Thobi’i
Pada kata-kata ini, terdapat tiga hukum tajwid. Pertama, Ghunnah karena nun sukun bertasydid. Cara membacanya adalah dengan dengung, samar, dan ditahan. Kedua, Mad Thobi’i karena huruf “ن” berharakat fathah bertemu dengan “ا” alif. Ketiga, Mad Thobi’i karena huruf “ن” berharakat fathah bertemu dengan huruf “ف” fa kasrah.
18. شَكٍّ مِّمَّا : Idgham Bighunnah / Idgham Mislain / Mad Thobi’i
Kata-kata ini memiliki tiga hukum tajwid. Pertama, Idgham Bighunnah karena huruf “م” sukun bertemu dengan huruf “م” mim. Cara membacanya adalah dengan masuk dengung dan samar. Kedua, Idgham Mislain karena huruf “م” bertemu dengan huruf “م” mim. Ketiga, Mad Thobi’i karena huruf “م” berharakat fathah bertemu dengan huruf “م” mim.
19. تَدْعُوْنَنَآ : Qalqalah Sughra / Mad Layyin / Mad Aridh lissukun
Kata “تَدْعُوْنَنَآ” memiliki tiga hukum tajwid. Pertama, Qalqalah Sughra karena huruf “د” dal sukun berada di tengah kalimat. Cara membacanya adalah dengan memantulkan keras. Kedua, Mad Layyin karena huruf “ي” ya sukun didahului oleh “ا” alif berharakat fathah. Ketiga, Mad Aridh lissukun karena huruf mad jatuh sebelum diwaqafkan.
20. اِلَيْهِ مُرِيْبٍ : Mad Layyin / Mad Aridh lissukun / Qalqalah Kubra
Terakhir, pada kata-kata ini, terdapat tiga hukum tajwid. Pertama, Mad Layyin karena huruf “ي” ya sukun didahului oleh “ا” alif berharakat fathah. Kedua, Mad Aridh lissukun karena huruf mad jatuh sebelum diwaqafkan. Ketiga, Qalqalah Kubra jika huruf “د” dal diwaqafkan. Cara membacanya adalah dengan memantulkan keras.
Demikianlah ulasan lengkap mengenai hukum tajwid Surat Ibrahim ayat 9 beserta cara membacanya dan alasannya menurut kaidah ilmu tajwid. Semoga dengan memahami tajwid ini, kita dapat membaca Al-Quran dengan benar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya kita akan membahas makna yang terkandung dalam Surat Ibrahim ayat 9.
Makna Ayat yang Terkandung dalam Surat Ibrahim Ayat 9
Ayat ini membawa pesan tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah manusia, yaitu berita tentang kaum-kaum terdahulu yang telah mendapat peringatan dan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Mereka tidak mempercayai pesan yang dibawa oleh rasul-rasul itu dan justru menolaknya. Dengan kata lain, ayat ini mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menerima ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul sebagai petunjuk dari Allah.
Surat Ibrahim ayat 9 juga mencerminkan pentingnya kepatuhan dan iman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Kebimbangan dan keraguan yang terjadi pada kaum terdahulu menjadi peringatan bagi kita untuk tetap kuat dalam iman dan tidak mengingkari risalah yang telah diutuskan kepada kita melalui Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW. Ayat ini mengingatkan kita untuk menjaga hati dan keyakinan kita dalam menghadapi tantangan dan keraguan yang mungkin muncul dalam perjalanan iman kita.
Wallhu’alam. Semoga kita senantiasa dalam rahmat dan lindunganNya. Aamiin..