Hukum Tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 beserta arti dan ulasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191

Dikutip dari wikishia, Surat Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-‘Imrān, “Keluarga ‘Imran”) adalah surat ke-3 Alquran. Surat ini adalah salah satu surat Madaniyah sebab diturunkan di kota madinah.

Surat Ali Imran adalah surah ke-3 berdasarkan penulisan (penyusunan) dan yang ke-34 sesuai dengan urutan Wahyu. Surat Ali Imran termasuk salah satu surat yang besar dalam Al Quran.

Surat Ali Imran juz berapa

Surat Ali Imran berada pada juz 3 dan 4. Surat Ali Imran terdiri dari 200 ayat, 3.508 kata dan 14.984 huruf.

Konten utama surat Ali Imran berkenaan dengan ajakan orang-orang yang beriman kepada persatuan dan kesabaran dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Tauhid, sifat-sifat Tuhan, ma’ad, jihad, amar ma’ruf dan nahi mungkar, tawalli, tabarri dan haji dikaji dalam surah ini, dan surah ini pun menejelaskan sejarah para nabi seperti Adam as, Nuh as Ibrahim as, Musa as, Isa as, kisah Sayidah Maryam sa dan pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari perang Uhud dan perang Badar.

Ayat I’tisham (perintah berpegang teguh pada tali Allah dan menjalin persatun), muhkam dan mustasyabih, pengendalian amarah (ghaizh), mubahalah dan ayat-ayat “Rabbana” termasuk diantara ayat-ayat terkenal dalam surah Ali Imran. Beberapa ayat dari surah ini juga mengandung hukum-hukum fikih.

Terkait keutamaan membaca surah ini dimuat bahwa, barang siapa yang membaca surah Ali Imran, maka dari setiap ayat yang dibacanya, Allah akan menganugerahkan kepada orang tersebut keamanan melewati jembatan di atas neraka.

Karena menyebutkan nama Imran dan keluarganya sehingga disebut sebagai surat Ali Imran. Ali Imran berada setelah surat Al Baqarah dan sebelum surat An Nisa. Surat Ali Imran ini adalah surah thuwal yang kedua.


Alt Text!

Surat Ali Imran berada pada juz 3 dan 4. Surat Ali Imran terdiri dari 200 ayat, 3508 kata dan 14.984 huruf.

Volumenya mencakup kurang lebih 1/5 juz dari Al Quran. Konten utama surat Ali Imran berkenaan dengan ajakan orang-orang yang beriman kepada persatuan dan kesabaran dalam menghadapi musuh-musuh Islam.

Tauhid, sifat-sifat Tuhan, ma’ad, jihad, amar ma’ruf dan nahi mungkar, tawalli, tabarri dan haji dikaji dalam surah ini, dan surah ini pun menejelaskan sejarah para nabi seperti Adam as, Nuh as Ibrahim as, Musa as, Isa as, kisah Sayidah Maryam sa dan pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari perang Uhud dan perang Badar.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun/tanwin, mim sukun, qolqolah, hukum bacaan ra, ghunnah, haraf lin, serta alif lam yang ada pada surat Ali Imran.

Kandungan Ali Imran 190-191 adalah besarnya Kekuasaa Allah SWT dalam menciptakan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam.

Sebelum membahas hukum tajwidnya, mari kita pahami bacaan tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَا خْتِلَا فِ الَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ لَاٰ يٰتٍ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ

inna fii kholqis-samaawaati wal-ardhi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la-aayaatil li-ulil-albaab

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 190).

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَا مًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَا طِلًا  ۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

allaziina yazkuruunalloha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wa yatafakkaruuna fii kholqis-samaawaati wal-ardh, robbanaa maa kholaqta haazaa baathilaa, sub-haanaka fa qinaa ‘azaaban-naar

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 191).


Alt Text!

Tajwid Ali Imran ayat 190

اِنَّ فِيْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

خَلْقِ السَّمٰوٰتِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim dan Wawu.

Alif lam qomariyah

وَا لْاَ رْضِ

Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.

Haraf lin

وَا خْتِلَا فِ الَّيْلِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

“Contoh Idgham bighunnah”

Ghunnah

وَا لنَّهَا رِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  4. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

“Pengertian Mad Badal”

Mad badal & idgham bila ghunnah

لَاٰ يٰتٍ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya.
  3. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Lam.
  4. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
  6. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu  sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.

Alt Text!

Tajwid Ali Imran 191

الَّذِيْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

“Hukum Lam Jalalah”

Hukum Lam Jalalah

يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Idgham bighunnah

قِيَا مًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, huruf wawu mati setelah dlommah dan fathah berdiri diatas huruf Lam.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan.

Mad thabi’i

وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam, dan huruf Wawu mati setelah dlommah. Panjang mad ashli yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Wawu. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah serta fathah berdiri diatas huruf Mim dan Wawu.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid.

وَا لْاَ رْضِ ۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.

“Hukum Bacaan Ra”

Hukum bacaan ra

رَبَّنَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Qolqolah sughra

مَا خَلَقْتَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli.

Mad iwad

هٰذَا بَا طِلًا  ۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf HA, dan huruf Alif mati setelah fathah.
  2. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

سُبْحٰنَكَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ha.

فَقِنَا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Mad aridl lissukun

عَذَا بَ النَّا رِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun.
  3. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah identifikasi tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

youtube image

Leave a Comment