Tajwid surat Al Kahfi ayat 26

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Kahfi ayat 26.

Al Kahfi artinya Gua adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 18 setelah surat Al Isra.

Surat Al Kahfi terdiri dari 110 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

tajwid-surat-Al-Kahfi-ayat-26
tajwid-surat-Al-Kahfi-ayat-26

Bacaan surat Al Kahfi ayat 26 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ


قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوْا ۚ لَهٗ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اَبْصِرْ بِهٖ وَاَ سْمِعْ ۗ مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ ۗ وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖۤ اَحَدًا

qulillaahu a’lamu bimaa labisuu, lahuu ghoibus-samaawaati wal-ardh, abshir bihii wa asmi’, maa lahum ming duunihii miw waliyy, wa laa yusyriku fii hukmihiii ahadaa

“Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia, dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 26).

“Hukum Lam Jalalah”

Tarqiq

قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Mad thabi’i

بِمَا لَبِثُوْا ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Mad shilah qashirah

لَهٗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

Alif lam syamsiyah

غَيْبُ السَّمٰوٰتِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim dan Wawu.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

وَا لْاَ رْضِ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.

Qolqolah sughra

اَبْصِرْ بِهٖ وَاَ سْمِعْ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat.

Idgham mimi

مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
  2. Idgham mimi (Idgham mutamatsilain) atau disebut juga idgham mistlain, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab Nun mati menghadapi huruf Dal, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  4. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat.

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah

مِنْ وَّلِيٍّ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan.

Mad shilah thawilah dan Mad ‘iwadl

وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖۤ اَحَدًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri menghadapi huruf mad tetapi tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah thawilah adalah 5 harakat.
  3. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Kahfi ayat 26 semoga bermanfaat.

Leave a Comment