Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Yasin ayat 26-30.
Surah Yasin (dibaca Yāsīn) (bahasa Arab: سورة يس) adalah surah ke-36 juz ke-22 dan 23 dalam Al Quran dan termasuk dari golongan surah Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.
Surah ini dimulai dengan huruf muqatthaah “Ya” dan “Sin” maka mashyhur dengan nama ini.
Menurut riwayat-riwayat, Yasin merupakan salah satu surah dari surah-surah Alquran yang paling banyak memiliki keutamaan sehingga ia dijuluki dengan “Qalbu Alquran”( jantung Alquran) sumber wikishia.
Surat Yasin berjumlah 83 ayat, 733 kata, 3068 huruf, mempunyai banyak faedah bagi siapa saja yang membacanya.
Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.
Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.
Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun dan mim sukun, ghunnah, qolqolah, hukum bacaan ra, serta alif lam yang ada pada surat Yasin ayat 26-30.
Sebelum membahas analisa hukum tajwidnya, sebaiknya mari kita baca dan fahami terlebih dahulu bacaannya dibawah ini
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
قِيْلَ ادْخُلِ الْجَـنَّةَ ۗ قَا لَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَ
qiiladkhulil-jannah, qoola yaa laita qoumii ya’lamuun
“Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 26).
بِمَا غَفَرَلِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ
bimaa ghofaro lii robbii wa ja’alanii minal-mukromiin
“apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 27).
وَمَاۤ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَمَا كُـنَّا مُنْزِلِيْنَ
wa maaa angzalnaa ‘alaa qoumihii mim ba’dihii ming jungdim minas-samaaa-i wa maa kunnaa mungziliin
“Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 28).
اِنْ كَا نَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّا حِدَةً فَاِ ذَا هُمْ خٰمِدُوْنَ
ing kaanat illaa shoihataw waahidatang fa izaa hum khoomiduun
“Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 29).
يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَا دِ ۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَا نُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ
yaa hasrotan ‘alal-‘ibaad, maa ya-tiihim mir rosuulin illaa kaanuu bihii yastahzi-uun
“Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu mengolok-olokkannya.” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 30).
Tajwid surat Yasin ayat 26
قِيْلَ ادْخُلِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
Ghunnah
الْجَـنَّةَ ۗ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim, tandanya ada sukun.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
Haraf lin
قَا لَ يٰلَيْتَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, dan fathah berdiri diatas huruf Ya.
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
قَوْمِيْ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
يَعْلَمُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
Tajwid surat Yasin ayat 27
Mad thabi’i
بِمَا
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Hukum bacaan Ra
غَفَرَلِيْ رَبِّيْ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
وَجَعَلَنِيْ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
Alif lam qomariyah
مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Yasin ayat 28
Mad jaiz munfashil
وَمَاۤ اَنْزَلْنَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Za. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Mad shilah qashirah
عَلٰى قَوْمِهٖ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam.
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).
Iqlab
مِنْۢ بَعْدِهٖ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Iqlab, sebab nun mati menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri.
Mad wajib muttashil
مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَآءِ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Jim.
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Dal, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
وَمَا كُـنَّا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
مُنْزِلِيْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Za.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Yasin ayat 29
Ikhfa ab’ad
اِنْ كَا نَتْ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.
Idgham bighunnah
اِلَّا صَيْحَةً وَّا حِدَةً
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan.
Idzhar syafawi
وَّا حِدَةً فَاِ ذَا هُمْ خٰمِدُوْنَ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf Kha.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Fathah menghadapi huruf Fa.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Kha. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Yasin ayat 30
Idzhar halqi
يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَا دِ ۚ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya, dan alif mati setelah fathah.
- Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf ‘Ain.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain, tandanya ada sukun.
Idgham mimi
مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
- Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
- Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Ra.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Hamzah.
اِلَّا كَا نُوْا
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.
بِهٖ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya.
Mad ‘aridl lissukun
يَسْتَهْزِءُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
Demikianlah analisa hukum tajwid surat Yasin ayat 26-30 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.