Hukum Tajwid surat Adz Dzariyat ayat 15-18 beserta kandungan dan alasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Adz Dzariyat ayat 15-18.

Dikutip dari wikishia, Surah Adz-Dzariyat (bahasa Arab:الذاريات, artinya “Angin Yang Menerbangkan”) adalah surah ke-51 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-67 sesuai dengan urutan pewahyuan Al-Quran.

Surah ini termasuk salah satu surah Makkiyah sebab diturunkan di kota Mekkah. Surah Al-Dzariyat dimulai dengan kata Adz-Dzariyat artinya angin-angin yang menerbangkan.

Pada awal surah ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyatakan sumpah dengan lima persoalan kemudian diakhiri dengan pernyataan bahwa janji-NYA itu hak dan pasti benar (terlaksana), ganjaran ukhrawi adalah niscaya dan nyata akan terwujud.

Surat Adz Dzariyat berada pada juz 26-27, terdiri dari 60 ayat, 360 huruf dan 1546 kata.

Surat Adz Dzariyat ayat 15 berisi tentang gambaran balasan bagi orang-orang yang bertaqwa, mereka berada didalam taman-taman syurga dan mata air.

Surat Adz Dzariyat ayat 16 berisi ciri-ciri orang yang bertaqwa, dimana didunia dahulu mereka orang-orang yang selalu berbuat baik.

Surat Adz Dzariyat ayat 17 berisi tanda-tanda orang mukmin yang bertaqwa, dimana mereka didunia sedikit sekali tidur pada waktu malam, ayat ini menjadi salah satu anjuran untuk mendirikan shalat malam atau shalat tahajud.

Surat Adz Dzariyat ayat 18 berisi tanda orang yang bertaqwa, dimana mereka selalu memohon ampunan di waktu sahur. Waktu sahur itu dinihari antara jam 3 sampai jam 4 malam.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun dan mim sukun, qolqolah, hukum bacaan ra, ghunnah, serta alif lam yang ada pada surat Adz Dzariyat.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang sebaiknya merutinkan membaca Al-Quran, karena ini adalah ibadah yang berpahala.


Alt Text!

Baiklah, agar bacaan Al Quran kita menjadi bagus, kita akan langsung membahas hukum tajwid dari surat Adz Dzariyat ayat 15-18 di bawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ

innal-muttaqiina fii jannaatiw wa ‘uyuun

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air,” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 15).

اٰخِذِيْنَ مَاۤ اٰتٰٮهُمْ رَبُّهُمْ ۗ اِنَّهُمْ كَا نُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَ

aakhiziina maaa aataahum robbuhum, innahum kaanuu qobla zaalika muhsiniin

“mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik,” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 16).

كَا نُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ

kaanuu qoliilam minal-laili maa yahja’uun

“mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam;” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 17).

وَبِا لْاَ سْحَا رِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

wa bil-as-haari hum yastaghfiruun

“dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 18).

Tajwid surat Adz Dzariyat ayat 15

Ghunnah

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah

فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan fathah berdiri diatas huruf Nun.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Tajwid surat Adz Dzariyat ayat 16

“Pengertian Mad Badal”

Mad badal

اٰخِذِيْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Mad jaiz munfashil, hukum bacaan ra

مَاۤ اٰتٰٮهُمْ رَبُّهُمْ ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ta.
  4. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ra. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  5. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Idzhar syafawi

اِنَّهُمْ كَا نُوْا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Kaf.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

قَبْلَ

Tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.

ذٰلِكَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Dzal.

مُحْسِنِيْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Adz Dzariyat ayat 17

“Pengertian Mad Thabi’i”

Mad thabi’i

كَا نُوْا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.

Haraf lin

قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim.
  3. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

مَا يَهْجَعُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Adz Dzariyat ayat 18

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

وَبِا لْاَ سْحَا رِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

Mad ‘aridl lissukun

هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ya.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Adz Dzariyat ayat 15-18 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

youtube image

Leave a Comment