Tajwid surat Al Jin ayat 1-5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Jin ayat 1-5.

Al Jin artinya Jin adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 72 setelah surat Nuh.

Surat Al Jin terdiri dari 28 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

Dalam surat Al ayat 1-5 dapat dilihat perbedaan antara Idgham bighunnah dengan Idgham bila ghunnah, Alif lam qomariyah dengan Alif lam syamsiyah, serta hukum tajwid lainnya.

tajwid-surat-Al-Jin-ayat-1-5
tajwid-surat-Al-Jin-ayat-1-5

Bacaan surat Al Jin ayat 1-5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَا لُوْۤا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰ نًا عَجَبًا

qul uuhiya ilayya annahustama’a nafarum minal-jinni fa qooluuu innaa sami’naa qur-aanan ‘ajabaa

“Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur’an),” (QS. Al-Jinn 72: Ayat 1).

يَّهْدِيْۤ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰ مَنَّا بِهٖ ۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَاۤ اَحَدًا

yahdiii ilar-rusydi fa aamannaa bih, wa lan nusyrika birobbinaaa ahadaa

“(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan menyekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,” (QS. Al-Jinn 72: Ayat 2).

وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَا حِبَةً وَّلَا وَلَدًا

wa annahuu ta’aalaa jaddu robbinaa mattakhoza shoohibataw wa laa waladaa

“dan sesungguhnya Maha Tinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.” (QS. Al-Jinn 72: Ayat 3).

وَّ اَنَّهٗ كَا نَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًا

wa annahuu kaana yaquulu safiihunaa ‘alallohi syathothoo

“Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,” (QS. Al-Jinn 72: Ayat 4).

وَّاَنَّا ظَنَنَّاۤ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِ نْسُ وَا لْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا

wa annaa zhonannaaa al lang taquulal-ingsu wal-jinnu ‘alallohi kazibaa

“dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah,” (QS. Al-Jinn 72: Ayat 5).

Tajwid surat Jin ayat 1

قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Wawu mati setelah dlommah), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.

نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim, tandanya ada sukun.
  3. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

فَقَا لُوْۤا اِنَّا سَمِعْنَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  3. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

قُرْاٰ نًا عَجَبًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf ‘Ain.
  3. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Tajwid surat Jin ayat 2

يَّهْدِيْۤ اِلَى الرُّشْدِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ra, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.

فَاٰ مَنَّا بِهٖ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  2. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

وَلَنْ نُّشْرِكَ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf , lalu bacaannya didengungkan. Disebut juga Idgham mutamatsilain atau idgham mistlain, sebab Nun mati menghadapi huruf Nun.

 بِرَبِّنَاۤ اَحَدًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. ad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  3. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).

Tajwid surat Jin ayat 3

وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ‘Ain dan Lam.

جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ 

Hukum tajwid dalam surat ayat  adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

صَا حِبَةً وَّلَا وَلَدًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Wawu.
  3. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).

Tajwid surat Jin ayat 4

وَّ اَنَّهٗ كَا نَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung. Huruf sebelumnya berharakat.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf ya mati setelah kasrah.

عَلَى اللّٰهِ شَطَطًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
  2. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).

Tajwid surat Jin ayat 5

وَّاَنَّا ظَنَنَّاۤ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  4. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf lam.
  5. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ta. Lalu bunyi huruf nun atau tanwin disamarkan.

الْاِ نْسُ وَا لْجِنُّ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah dan Jim, tandanya ada sukun.
  2. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Sin.
  3. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
  2. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Jin ayat 1-5 semoga bermanfaat.

Leave a Comment