Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 102.
Al Baqarah artinya Sapi Betina adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 2 setelah surat Al Fatihah.
Surat Al Baqarah terdiri dari 286 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.
Dalam surat Al Baqarah ayat 102 dapat dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, Alif lam qomariyah dengan Alif lam syamsiyah, Mad shilah thawilah dengan Mad shilah qashirah, Qolqolah sughra dengan Qolqolah kubra, serta hukum tajwid lainnya
tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102 |
Bacaan surat Al Baqarah ayat 102 dan artinya
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَا تَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّا سَ السِّحْرَ وَمَاۤ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَـکَيْنِ بِبَا بِلَ هَا رُوْتَ وَمَا رُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَاۤ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ زَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَآ رِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ خَلَا قٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهٖۤ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ کَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
wattaba’uu maa tatlusy-syayaathiinu ‘alaa mulki sulaimaan, wa maa kafaro sulaimaanu wa laakinnasy-syayaathiina kafaruu yu’allimuunan-naasas-sihro wa maaa ungzila ‘alal-malakaini bibaabila haaruuta wa maaruut, wa maa yu’allimaani min ahadin hattaa yaquulaaa innamaa nahnu fitnatung fa laa takfur, fa yata’allamuuna min-humaa maa yufarriquuna bihii bainal-mar’i wa zaujih, wa maa hum bidhooorriina bihii min ahadin illaa bi-iznillaah, wa yata’allamuuna maa yadhurruhum wa laa yangfa’uhum, wa laqod ‘alimuu lamanisytaroohu maa lahuu fil-aakhiroti min kholaaq, wa labi-sa maa syarou bihiii angfusahum, lau kaanuu ya’lamuun
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 102).
Mad Thabi’i
وَا تَّبَعُوْا مَا
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
Alif lam syamsiyah
تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Syin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya dan huruf ya mati setelah kasrah.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr1 |
Huruf Lin
عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيْمٰنُ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam dan Mim.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr2 |
Ghunnah
وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيْنَ كَفَرُوْا
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam dan Ya, huruf ya mati setelah kasrah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Syin, tandanya ada tasydid.
يُعَلِّمُوْنَ النَّا سَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
السِّحْرَ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Ikhfa Ausath
وَمَاۤ اُنْزِلَ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab nun mati menghadapi huruf Zai. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr3 |
Alif Lam Qomariyah
عَلَى الْمَلَـکَيْنِ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr4 |
بِبَا بِلَ هَا رُوْتَ وَمَا رُوْتَ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu Mad thabi’i, sebab:
- Huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf wawu mati setelah dlommah.
وَمَا يُعَلِّمٰنِ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf Mim.
Idzhar Halqi
مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah dan tanwin kasrah menghadapi huruf Ha.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ta.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr5 |
Mad Jaiz Munfashil
يَقُوْلَاۤ اِنَّمَا نَحْنُ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah.
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab nun mati menghadapi huruf Fa.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah.
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr6 |
Mad Shilah Qashirah
بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ زَوْجِهٖ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya dan Wau mati setelah fathah.
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
وَمَا هُمْ بِضَآ رِّيْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.
- Ikhfa syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
- Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, sebab mad thabi’i menghadapi huruf bertasydid dalam satu kata. Panjang Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah enam harakat.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr7 |
بِهٖ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung.
مِنْ اَحَدٍ اِلَّا
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Idzhar halqi, sebab nun mati dan tanwin kasrah menghadapi huruf Hamzah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Tarqiq
بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
وَيَتَعَلَّمُوْنَ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr8 |
Idzhar syafawi
مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Wawu. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab nun mati menghadapi huruf Fa.
Qolqolah sughra
وَلَقَدْ عَلِمُوْا
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
لَمَنِ اشْتَرٰٮهُ مَا لَهٗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ra dan huruf alif mati setelah fathah.
- Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung. Huruf sebelumnya berharakat.
Mad Badal
فِى الْاٰ خِرَةِ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr9 |
Qolqolah kubra
مِنْ خَلَا قٍ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Kha.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.
- Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun dikarenakan bacaannya waqaf (berhenti).
- Bila bacaannya disambung, maka mad-nya adalah mad thabi’i dan tidak terjadi hukum qolqolah.
وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
Mad Shilah Thawilah
بِهٖۤ اَنْفُسَهُمْ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:
- Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri menghadapi huruf mad tetapi tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah thawilah adalah 5 harakat.
- Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab nun mati menghadapi huruf Fa.
Tajwid-surat-Al-Baqarah-ayat-102-gbr10 |
لَوْ کَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu:
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 102 semoga bermanfaat.