Tajwid surat An Nur ayat 2 lengkap dengan keterangannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat An Nur ayat 2.

An Nur artinya Cahaya adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 24 setelah surat Al Mu’minun.

Surat An Nur terdiri dari 64 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.

Surat An-Nur ayat 2 berisi tentang hukuman bagi orang yang berbuat zina. Orang yang berzina harus dihukum dengan cara didera hingga seratus kali bagi laki-laki dan perempuan.

Hukuman itu dilakukan tanpa belas kasihan dan dilakukan di depan umum agar dilihat oleh semua orang mu’min. Tujuannya agar tidak terbersit sedikitpun untuk melakukan perbuatan tercela tersebut.

Dalam surat An Nur ayat 2 dapat dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, Alif Lam Qomariyah dengan Alif lam syamsiyah, Ikhfa haqiqi dengan Ikhfa syafawi, serta hukum tajwid lainnya.

tajwid-surat-an-nur-ayat-2
tajwid-surat-an-nur-ayat-2

Bacaan surat An Nur ayat 2 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلزَّا نِيَةُ وَا لزَّا نِيْ فَا جْلِدُوْا كُلَّ وَا حِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَا بَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

az-zaaniyatu waz-zaanii fajliduu kulla waahidim min-humaa mi-ata jaldatiw wa laa ta-khuzkum bihimaa ro-fatung fii diinillaahi ing kungtum tu-minuuna billaahi wal-yaumil-aakhir, walyasy-had ‘azaabahumaa thooo-ifatum minal-mu-miniin

“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nur 24: Ayat 2).

“Baca juga tajwid surat Al Fatihah”

Alif lam syamsiyah

اَلزَّا نِيَةُ وَا لزَّا نِيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Zai, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Qolqolah sughra

فَا جْلِدُوْا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Idgham bighunnah

كُلَّ وَا حِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ  

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.

Ikhfa syafawi

وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.

“Cara membaca huruf Ra”

Huruf Ra dibaca Tafkhim

رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Ikhfa haqiqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Fa. Lalu bunyi huruf nun atau tanwin disamarkan.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  4. Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Ikhfa haqiqi

اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Kaf dan Ta.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Tarqiq

بِا للّٰهِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

وَا لْيَوْمِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ya, tandanya ada sukun.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

Mad Badal

الْاٰ خِرِ ۚ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).

Mad asli

وَلْيَشْهَدْ عَذَا بَهُمَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Mad wajib muttasil”

Mad wajib muttashil

طَآئِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Mim.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
  4. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.

“Tanda waqaf dalam Al Quran”

Demikianlah uraian hukum tajwid surat An Nur ayat 2 semoga bermanfaat.

Leave a Comment