Tajwid surat Al An’am ayat 6 lengkap

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al An’am ayat 6. Salah satu hukum yang dapat dipelajari adalah Mim Mati bertemu Ba.

Al An’am artinya Binatang Ternak adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 6 setelah surat Al Maidah.

Surat Al An’am terdiri dari 165 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

Alt Text!

Bacaan surat Al An’am ayat 6 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَـكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَ رْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّـكُمْ وَاَ رْسَلْنَا السَّمَآءَ عَلَيْهِمْ مِّدْرَا رًا ۖ وَّجَعَلْنَا الْاَ نْهٰرَ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمْ فَاَ هْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَ نْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ

a lam yarou kam ahlaknaa ming qoblihim ming qornim makkannaahum fil-ardhi maa lam numakkil lakum wa arsalnas-samaaa-a ‘alaihim midroorow wa ja’alnal-an-haaro tajrii ming tahtihim fa ahlaknaahum bizunuubihim wa angsya-naa mim ba’dihim qornan aakhoriin

“Tidakkah mereka memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukannya di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu. Kami curahkan hujan yang lebat untuk mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan generasi yang lain setelah generasi mereka.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 6).

Tajwid surat Al An’am ayat 6

Idzhar syafawi

اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَـكْنَا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ya dan Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa ab’ad

مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَ رْضِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  3. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  4. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  5. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  6. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Fa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  7. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.

Idgham bila ghunnah

مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّـكُمْ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Nun.
  3. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Lam.

Mad wajib muttashil

لَّـكُمْ وَاَ رْسَلْنَا السَّمَآءَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Wawu.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

Mad iwad

عَلَيْهِمْ مِّدْرَا رًا ۖ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  5. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  6. Mad ‘iwadl (iwad), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

“Hukum Nun Mati dan Tanwin”

Idzhar halqi

وَّجَعَلْنَا الْاَ نْهٰرَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
  2. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf HA.

Qolqolah sughra

تَجْرِيْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Ikhfa aqrab

مِنْ تَحْتِهِمْ

Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Dal, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.

“Hukum Mim Mati”

Ikhfa syafawi

فَاَ هْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَ نْشَأْنَا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun.
  2. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati bertemu huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  4. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Wawu.

Iqlab

مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Iqlab, artinya mengganti, sebab nun mati menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Qaf.
  3. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Hamzah.
  4. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al An’am ayat 6 semoga bermanfaat.

Leave a Comment