Tajwid surat Nuh ayat 1-5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Nuh ayat 1-5.

Nuh artinya Nabi Nuh adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 71 setelah surat Al Ma’arij.

Surat Nuh terdiri dari 28 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

Dalam surat Nuh ayat 1-5 dapat dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, Mad jaiz munfashil dengan Mad wajib muttashil, serta hukum tajwid lainnya.

tajwid-surat-Nuh-ayat-1-5
tajwid-surat-Nuh-ayat-1-5

Bacaan surat Nuh ayat 1-5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّاۤ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖۤ اَنْ اَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ

innaaa arsalnaa nuuhan ilaa qoumihiii an angzir qoumaka ming qobli ay ya-tiyahum ‘azaabun aliim

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.” (QS. Nuh 71: Ayat 1).

قَا لَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ لَـكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ

qoola yaa qoumi innii lakum naziirum mubiin

“Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,” (QS. Nuh 71: Ayat 2).

اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَا تَّقُوْهُ وَاَ طِيْعُوْنِ

ani’budulloha wattaquuhu wa athii’uun

“(yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,” (QS. Nuh 71: Ayat 3).

يَغْفِرْ لَـكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَآءَ لَا يُؤَخَّرُ ۘ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

yaghfir lakum ming zunuubikum wa yu-akhkhirkum ilaaa ajalim musammaa, inna ajalallohi izaa jaaa-a laa yu-akhkhor, lau kungtum ta’lamuun

“niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui.” (QS. Nuh 71: Ayat 4).

قَا لَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَا رًا

qoola robbi innii da’autu qoumii lailaw wa nahaaroo

“Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam,” (QS. Nuh 71: Ayat 5).

Tajwid surat Nuh ayat 1

اِنَّاۤ اَرْسَلْنَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖۤ اَنْ اَنْذِرْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan fathah berdiri diatas huruf Lam.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah dan nun mati menghadapi huruf Hamzah.
  3. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  4. Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri menghadapi huruf mad dan tidak disambung. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 5 harakat.
  5. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Dzal. Lalu bunyi huruf nun atau tanwin disamarkan.

قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  2. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Qaf.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.

اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ‘Ain. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  4. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Hamzah.
  5. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.

Tajwid surat Nuh ayat 2

قَا لَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, fathah berdiri diatas huruf Ya dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  3. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

لَـكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Nun.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Mim.
  4. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Nuh ayat 3

اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَا تَّقُوْهُ وَاَ طِيْعُوْنِ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf ya mati setelah kasrah.
  3. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Nuh ayat 4

يَغْفِرْ لَـكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab disukun oleh huruf berharakat berharakat kasrah.
  2. Idgham mimi (Idgham mutamatsilain) atau disebut juga idgham mistlain, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Dzal.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Hamzah.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim.
  4. Mad ‘iwadl, sebab tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَآءَ لَا يُؤَخَّرُ ۘ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  4. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah)
  5. Waqaf lazim (harus berhenti), yaitu tanda mim kecil diatas.

لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  2. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ta.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta.
  4. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Nuh ayat 5

قَا لَ رَبِّ اِنِّيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

دَعَوْتُ قَوْمِيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

لَيْلًا وَّنَهَا رًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Wawu.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  4. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Nuh ayat 1-5 semoga bermanfaat.

Leave a Comment