Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Muhammad ayat 1-5.
Surat Muhammad adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran diurutan ke 47 setelah surat Al Ahqaf.
Surat Muhammad terdiri dari 38 ayat dan termasuk surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.
Dalam surat Muhammad ayat 1-5 dapat dipelajari perbedaan antara Tafkhim dengan Tarqiq dalam Lam Jalalah, Idgham bighunnah dengan Idgham bila ghunnah, Idzhar halqi dengan Idzhar syafawi, Alif lam qomariyah dengan Alif lam syamsiyah, Mad jaiz munfashil dengan Mad wajib muttashil, Ikhfa haqiqi dengan Ikhfa syafawi, serta hukum tajwid lainnya.
tajwid-surat-muhammad-ayat-1-5 |
Bacaan surat Muhammad ayat 1-5 dan artinya
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَضَلَّ اَعْمَا لَهُمْ
allaziina kafaruu wa shodduu ‘ang sabiilillaahi adholla a’maalahum
“Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menghapus segala amal mereka.” (QS. Muhammad 47: Ayat 1).
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاٰ مَنُوْا بِمَا نُزِّلَ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۙ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَاَ صْلَحَ بَا لَهُمْ
wallaziina aamanuu wa ‘amilush-shoolihaati wa aamanuu bimaa nuzzila ‘alaa muhammadiw wa huwal-haqqu mir robbihim, kaffaro ‘an-hum sayyi-aatihim wa ashlaha baalahum
“Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan kebajikan serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad, dan itulah kebenaran dari Tuhan mereka; Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka, dan memperbaiki keadaan mereka.” (QS. Muhammad 47: Ayat 2).
ذٰلِكَ بِاَ نَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا اتَّبَعُوا الْبَا طِلَ وَاَ نَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبَعُوا الْحَقَّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ لِلنَّا سِ اَمْثَا لَهُمْ
zaalika bi-annallaziina kafaruttaba’ul-baathila wa annallaziina aamanuttaba’ul-haqqo mir robbihim, kazaalika yadhribullohu lin-naasi amsaalahum
“Yang demikian itu, karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil (sesat), dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti kebenaran dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia.” (QS. Muhammad 47: Ayat 3).
فَاِ ذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَضَرْبَ الرِّقَا بِ ۗ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَثْخَنْتُمُوْهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَا قَ ۖ فَاِ مَّا مَنًّاۢ بَعْدُ وَاِ مَّا فِدَآءً حَتّٰى تَضَعَ الْحَـرْبُ اَوْزَا رَهَا ۛ ذٰلِكَ ۛ وَلَوْ يَشَآءُ اللّٰهُ لَا نْـتَصَرَ مِنْهُمْ وَلٰـكِنْ لِّيَبْلُوَاۡ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ ۗ وَا لَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَا لَهُمْ
fa izaa laqiitumullaziina kafaruu fa dhorbar-riqoob, hattaaa izaaa askhongtumuuhum fa syuddul-wasaaqo fa immaa mannam ba’du wa immaa fidaaa-an hattaa tadho’al-harbu auzaarohaa, zaalika walau yasyaaa-ullohu langtashoro min-hum wa laakil liyabluwa ba’dhokum biba’dh, wallaziina qutiluu fii sabiilillaahi fa lay yudhilla a’maalahum
“Maka apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir (di medan perang), maka pukullah batang leher mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan mereka, tawanlah mereka, dan setelah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan, sampai perang selesai. Demikianlah, dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan mereka, tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain. Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka.” (QS. Muhammad 47: Ayat 4).
سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَا لَهُمْ
sayahdiihim wa yushlihu baalahum
“Allah akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka,” (QS. Muhammad 47: Ayat 5).
Ayat 1
اَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (2 harakat).
عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf sin.
- Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
اَضَلَّ اَعْمَا لَهُمْ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
Ayat 2
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam 1 kata. Panjang mad badal yaitu 1 alif.
وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf shad ditandai dengan adanya tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam dimasukkan (diidghamkan) kedalam huruf shad. Jadi dalam pengucapan bunyi huruf lam tidak tampak.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab ada fathah berdiri diatas huruf shad dan lam.
وَاٰ مَنُوْا بِمَا نُزِّلَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam 1 kata (alif fathah berdiri).
- Mad thabi’i, sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan alif mati setelah fathah.
عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّهُوَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad ashli, sebab fathah berdiri diatas huruf lam.
- Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf wawu.
الْحَقُّ
Hukum tajwid diatas namanya Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ha. Tandanya ada sukun.
مِنْ رَّبِّهِمْ ۙ
Hukum tajwid diatas adalah:
- Idgham bila ghunnah, sebab nun mati menghadapi huruf ra.
- Huruf ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَاَ صْلَحَ بَا لَهُمْ
Hukum tajwid pada kaliat diatas adalah:
- Huruf ra dibaca tafkhim.
- Idzhar halqi, sebab nun mati meghadapi huruf Ha.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf sin dan wawu.
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf alif dalam 1 kata.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
Ayat 3
ذٰلِكَ بِاَ نَّ الَّذِيْنَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf dzal dan huruf ya mati setelah kasrah.
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
كَفَرُوْا اتَّبَعُوا الْبَا طِلَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ba. Catatan: Huruf wawu mati setelah dlommah pada kata diatas tidak dibaca panjang.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
وَاَ نَّ الَّذِيْنَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
اٰمَنُوا اتَّبَعُوا الْحَقَّ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam 1 kata.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ha.
مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Idgham bila ghunnah, sebab nun mati menghadapi huruf ra.
- Huruf ra dibaca tafkhim.
كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad ashli, sebab fathah berdiri diatas huruf dzal.
- Tafkhim, sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
- Huruf ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.
لِلنَّا سِ اَمْثَا لَهُمْ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf tsa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca dengan jelas (tidak dengung).
Ayat 4
فَاِ ذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah, ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
فَضَرْبَ الرِّقَا بِ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf ra.
- Huruf ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
حَتّٰۤى اِذَاۤ اَثْخَنْتُمُوْ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf ta.
- Mad thabi’i, sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
هُمْ فَشُدُّوا الْوَثَا قَ ۖ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf fa.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf wawu.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila washal (disambung) nama hukumnya adalah mad thabi’i. Panjang mad ‘aridl lissukun antara 2-6 harakat.
- Qolqolah kubra (bila dibaca waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu qaf sukun karena bacaannya diwaqafkan, sedangkan bila disambung tidak terjadi hukum tajwid qolqolah.
فَاِ مَّا مَنًّاۢ بَعْدُ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf mim dan nun ditasydid.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Iqlab, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil diatas. Cara membaca Iqlab yaitu bunyi tanwin (N) diganti menjadi bunyi mim (M) dan didengungkan.
وَاِ مَّا فِدَآءً حَتّٰى
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf Ta.
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil yaitu 5 harakat (dua alif setengah).
- Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf ha.
تَضَعَ الْحَـرْبُ
Hukum tajwid pada kata diatas namanya Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ha.
اَوْزَا رَهَا ۛ ذٰلِكَ ۛ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf wawu mati setelah fathah.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf dzal.
- Huruf ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah.
- Tanda waqaf titik tiga, disini kita boleh memilih untuk waqaf (berhenti) membacanya pada salah satu tanda waqaf tersebut.
وَلَوْ يَشَآءُ اللّٰهُ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin, sebab huruf wawu mati setelah fathah.
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
- Tafkhim, sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah.
لَا نْـتَصَرَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf ta.
- Huruf ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah.
مِنْهُمْ وَلٰـكِنْ لِّيَبْلُوَاۡ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf wawu.
- Mad ashli, sebab fathah berdiri diatas huruf lam.
- Idgham bila ghunnah, sebab nun mati menghadapi huruf lam.
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
- Huruf alif mati setelah fathah dalam kata Liyabluwa tidak dibaca panjang.
بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ba.
وَا لَّذِيْنَ قُتِلُوْا
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
Hukum tajwid diatas adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului kasrah.
فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَا لَهُمْ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idgham bigunnah, sebab nun mati menghadapi huruf ya.
- Mad thabi’i, sebab huruf lif mati setelah fathah.
Ayat 5
سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَا لَهُمْ
Hukum tajwid di surat Muhammad ayat 5 adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati mengadapi huruf wawu.
Demikianlah uraian hukum tajwid surat Muhammad ayat 1-5, semoga bermanfaat.