Tajwid surat Ibrahim ayat 5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ibrahim ayat 5.

Ibrahim adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 14 setelah surat Ar Ra’d.

Surat Ibrahim terdiri dari 52 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

tajwid-surat-Ibrahim-ayat-5
tajwid-surat-Ibrahim-ayat-5

Bacaan surat Ibrahim ayat 5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَلَـقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰ يٰتِنَاۤ اَنْ اَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۙ وَذَكِّرْهُمْ بِاَ يّٰٮمِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّـكُلِّ صَبَّا رٍ شَكُوْرٍ

wa laqod arsalnaa muusaa bi-aayaatinaaa an akhrij qoumaka minazh-zhulumaati ilan-nuuri wa zakkir-hum bi-ayyaamillaah, inna fii zaalika la-aayaatil likulli shobbaaring syakuur

“Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa tanda-tanda (kekuasaan) Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya), “Keluarkanlah kaummu dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah.” Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (QS. Ibrahim 14: Ayat 5).

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

وَلَـقَدْ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.

Mad thabi’i

اَرْسَلْنَا مُوْسٰى 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, huruf wawu mati setelah dlommah dan fathah berdiri diatas huruf Sin. Panjang mad ashli yaitu 1 alif (dua harakat).

Idzhar halqi

بِاٰ يٰتِنَاۤ اَنْ اَخْرِجْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya.
  3. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  4. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah.
  5. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.

Huruf lin

قَوْمَكَ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

Alif lam syamsiyah

مِنَ الظُّلُمٰتِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Zho, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim.

اِلَى النُّوْرِ ۙ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

“Hukum Mim Mati”

Ikhfa syafawi

وَذَكِّرْهُمْ بِاَ يّٰٮمِ اللّٰهِ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
  2. Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Ghunnah

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan fathah berdiri diatas huruf Dzal.

Idgham bila ghunnah

لَاٰ يٰتٍ لِّـكُلِّ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ya.
  3. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Lam.

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa ausath

صَبَّا رٍ شَكُوْرٍ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Syin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Ibrahim ayat 5 semoga bermanfaat.

Leave a Comment