Tajwid surat Ar Ra’d ayat 5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ar Ra’d ayat 5.

Ar Ra’d artinya Guruh adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 13 setelah surat Yusuf.

Surat Ar Ra’d terdiri dari 43 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.

tajwid-surat-Ar-Ra'd-ayat-5
tajwid-surat-Ar-Ra’d-ayat-5

Bacaan surat Ar Rad ayat 5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَ اِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ ءَاِذَا كُنَّا تُرٰبًا ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ ۚ وَاُ ولٰٓئِكَ الْاَ غْلٰلُ فِيْۤ اَعْنَا قِهِمْ ۚ وَاُ ولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

wa ing ta’jab fa ‘ajabung qouluhum a izaa kunnaa turooban a innaa lafii kholqing jadiid, ulaaa-ikallaziina kafaruu birobbihim, wa ulaaa-ikal-aghlaalu fiii a’naaqihim, wa ulaaa-ika ash-haabun-naar, hum fiihaa khooliduun

“Dan jika engkau merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” Mereka itulah yang ingkar kepada Tuhannya; dan mereka itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 5).

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa Aqrab

وَ اِنْ تَعْجَبْ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab Nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.

Ikhfa Ab’ad

فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ ءَاِذَا كُنَّا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  5. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.

“Hukum Nun Mati dan Tanwin”

Idzhar halqi

تُرٰبًا ءَاِنَّا لَفِيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ra, huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Hamzah.
  4. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.

Qolqolah kubra

خَلْقٍ جَدِيْدٍ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Jim. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
  3. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).

“Mad Wajib Muttasil”

Mad wajib muttashil

اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Alif lam qomariyah

وَاُ ولٰٓئِكَ الْاَ غْلٰلُ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam.

Mad jaiz munfashil

فِيْۤ اَعْنَا قِهِمْ ۚ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

وَاُ ولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ha.
  3. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  4. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Mad ‘aridl lissukun

هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Fa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah, huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf Kha.
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Ar Ra’d ayat 5 semoga bermanfaat.

Leave a Comment