Tajwid surat Al Kahfi ayat 29

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Kahfi ayat 29.

Al Kahfi artinya Gua adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 18 setelah surat Al Isra.

Surat Al Kahfi terdiri dari 110 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

tajwid-surat-Al-Kahfi-ayat-29
tajwid-surat-Al-Kahfi-ayat-29

Bacaan surat Al Kahfi ayat 29 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَا رًا ۙ اَحَا طَ بِهِمْ سُرَا دِقُهَا ۗ وَاِ نْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَا ثُوْا بِمَآءٍ كَا لْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ ۗ بِئْسَ الشَّرَا بُ ۗ  وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا

wa qulil-haqqu mir robbikum, fa mang syaaa-a falyu-miw wa mang syaaa-a falyakfur, innaaa a’tadnaa lizh-zhoolimiina naaron ahaatho bihim suroodiquhaa, wa iy yastaghiisuu yughoosuu bimaaa-ing kal-muhli yasywil-wujuuh, bi-sasy-syaroob, wa saaa-at murtafaqoo

“Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 29).

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

وَقُلِ الْحَـقُّ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha, tandanya ada sukun.

Idgham bila ghunnah

مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Ra.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Mad wajib muttashil

فَمَنْ شَآءَ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Syin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah

فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Syin.
  3. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.

Mad jaiz munfashil

اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Pengertian Mad Asli”

Mad thabi’i

لِلظّٰلِمِيْنَ نَا رًا ۙ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Zho, huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  2. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Sedangkan bila washal (disambung) maka nama hukumnya adalah Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Hamzah.

Idzhar syafawi

اَحَا طَ بِهِمْ سُرَا دِقُهَا ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Sin. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

وَاِ نْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَا ثُوْا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah, wawu mati setelah dlommah dan alif mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa ab’ad

بِمَآءٍ كَا لْمُهْلِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  2. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Kaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.

Mad ‘aridl lissukun

يَشْوِى الْوُجُوْهَ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Wawu.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat. Bila washal, maka nama hukumnya adalah mad thabi’i.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah kubra

بِئْسَ الشَّرَا بُ ۗ  

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Syin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Bila disambung namanya mad thabi’i.
  3. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu  sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.

Hames

وَسَآءَتْ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  2. Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.

“Mad Wajib Muttasil”

Mad iwad

مُرْتَفَقًا

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘iwadl (iwad), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Kahfi ayat 29 semoga bermanfaat.

Leave a Comment