Assalaamu’alaikum Hallo Sobat Tahsin.ID pada artiel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Fath ayat 1-5.
Surat Al Fath (Kemenangan) adalah surat ke 48 dalam Kitab Suci AL Quran setelah surat Muhammad.
Surat Al Fath terdiri dari 29 ayat diturunkan di kota Madinah, maka digolongkan kedalam surat Madaniyah.
tajwid-surat-al-fath-ayat-1-5 |
Bacaan surat Al Fath ayat 1-5 dan artinya
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًا
innaa fatahnaa laka fat-ham mubiinaa
“Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,” (QS. Al-Fath 48: Ayat 1).
لِّيَـغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِۢكَ وَ مَا تَاَ خَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَا طًا مُّسْتَقِيْمًا
liyaghfiro lakallohu maa taqoddama ming zambika wa maa ta-akhkhoro wa yutimma ni’matahuu ‘alaika wa yahdiyaka shiroothom mustaqiimaa
“Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus,” (QS. Al-Fath 48: Ayat 2).
وَّ يَنْصُرَكَ اللّٰهُ نَصْرًا عَزِيْزًا
wa yangshurokallohu nashron ‘aziizaa
“Dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).” (QS. Al-Fath 48: Ayat 3).
هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَا دُوْۤا اِيْمَا نًا مَّعَ اِيْمَا نِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
huwallaziii angzalas-sakiinata fii quluubil-mu-miniina liyazdaaduuu iimaanam ma’a iimaanihim, wa lillaahi junuudus-samaawaati wal-ardh, wa kaanallohu ‘aliiman hakiimaa
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana,” (QS. Al-Fath 48: Ayat 4).
لِّيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَا لْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ ۗ وَكَا نَ ذٰلِكَ عِنْدَ اللّٰهِ فَوْزًا عَظِيْمًا
liyudkhilal-mu-miniina wal-mu-minaati jannaating tajrii ming tahtihal-an-haaru khoolidiina fiihaa wa yukaffiro ‘an-hum sayyi-aatihim, wa kaana zaalika ‘ingdallohi fauzan ‘azhiimaa
“agar Dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah suatu keuntungan yang besar,” (QS. Al-Fath 48: Ayat 5).
Ayat 1
اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengan dengnung (sengau) antara 2-3 harakat.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
فَتْحًا مُّبِيْنًا
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Idgham bighunnah (Idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf mim.
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah dibaca waqaf. Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.
Ayat 2
لِّيَـغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِۢكَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Dzal.
- Iqlab, sebab nun mati menghadapi huruf Ba, tandanya ada mim kecil. Cara membaca iqlab yaitu bunyi “N” pada nun mati diganti menjadi bunyi “M”. Jadi dibacanya “Ming Dzambik”.
وَ مَا تَاَ خَّرَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim.
وَيُتِمَّ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim atau nun yang ditasydid dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.
نِعْمَتَهٗ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif.
عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
صِرَا طًا مُّسْتَقِيْمًا
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah.
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah.
- Idgham bighunnah (Idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf mim.
- Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah dibaca waqaf.
Ayat 3
وَّ يَنْصُرَكَ اللّٰهُ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati meghadapi huruf shad.
- Tafkhim, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
نَصْرًا عَزِيْزًا
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Idzhar halqi, sebab tanwin fathah meghadapi salah satu huruf Halq yaitu ‘Ain.
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah dibaca waqaf.
Ayat 4
هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Za.
السَّكِيْنَةَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah di surat Al Fath ayat 4 yaitu huruf lam diidghamkan kedalam huruf sin, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah fathah.
فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah, dan wawu mati setelah dlommah.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi hurf mim, tandanya ada sukun.
لِيَزْدَا دُوْۤا اِيْمَا نًا مَّعَ اِيْمَا نِهِمْ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setalah fathah dan ya mati setelah kasrah.
- Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i (wawu dlommah) menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf mim.
وَلِلّٰهِ
Hukum tajwid pada kata diatas namanya Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan fathah berdiri diatas huruf mim dan wawu.
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf sin.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf hamzah.
وَكَا نَ اللّٰهُ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Tafkhim, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
عَلِيْمًا حَكِيْمًا
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf ha.
- Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah dibaca waqaf.
Ayat 5
لِّيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim.
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
وَا لْمُؤْمِنٰتِ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim.
- Mad ashli, sebab fathah berdiri diatas huruf nun.
جَنّٰتٍ تَجْرِيْ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Ikhfa haqiqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf ta.
- Qolqolah sughra, sebab huruf jim sukun asli.
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf ta.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf hamzah.
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha.
- Mad ashli, sebab fathah berdiri diatas huruf Ha.
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Kha, huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf ra dibaca tafkhim.
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf sin.
- Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam 1 kata. Panjang mad badal yaitu 1 alif.
وَكَا نَ ذٰلِكَ
Hukum tajwid pada kata diatas adala mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf Dzal.
عِنْدَ اللّٰهِ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Dal
- Tafkhim, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
فَوْزًا عَظِيْمًا
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf lin, sebab huruf wawu mati setelah fathah.
- Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf ‘ain.
- Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah dibaca waqaf.
Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Fath ayat 1-5, semoga bermanfaat.