mesin128 mesin128 jangkar128 Jangkar128 Mega118 Rawit128 Jangkar128 Rawit128 Mega118 rawit128 Mega118 awan128 Jangkar128 Mega118 mesin128 Rawit128 Rawit128 Rawit128 monas128 monas128 monas128 elitjp rawit128 elitjp Turbo128 jupiter128 Planet128 Jangkar128 Jangkar128 Planet128 cahaya128 Planet128 cahaya128 elitjp planet128 planet128 rawit128 cahaya128 cahaya128 orca128 cahaya128 cahaya128 cahaya128 elitjp rawit128 rawit128 rawit128 elitjp rawit128 rawit128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 planet128 planet128 planet128 Turbo128 Mesin128 planet128 Mesin128 senja128 kembang128 kembang128 kembang128 kembang128 kembang128 kembang128 langit128 marlin128 marlin128 langit128 langit128 cahaya128 jangkar128 rawit128 monas128 Jupiter128 turbo128 kraken128 kilat128 kembang128 rawit128 kilat128 turbo128 monas128 jupiter128 rawit128 rawit128 planet128 monas128 turbo128 kraken128 mesin128 mesin128 mesin128 jupiter128 awan128 kembang128 kembang128 mesin128 monas128 kilat128 turbo128

Tajwid surat Al Anbiya ayat 6

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 6.

Al Anbiya artinya Nabi-nabi adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 21 setelah surat ThaHa.

Surat Al Anbiya terdiri dari 112 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

tajwid-surat-Al-Anbiya-ayat-6
tajwid-surat-Al-Anbiya-ayat-6

Bacaan surat Al Anbiya ayat 6 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

مَاۤ اٰمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَـكْنٰهَا ۚ اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَ

maaa aamanat qoblahum ming qoryatin ahlaknaahaa, a fa hum yu-minuun

“Penduduk suatu negeri sebelum mereka, yang telah Kami binasakan, mereka itu tidak beriman (padahal telah Kami kirimkan bukti). Apakah mereka akan beriman?” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 6).

“Mad Wajib Muttasil”

Mad jaiz munfashil

مَاۤ اٰمَنَتْ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  3. Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.

Idgham mimi

قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَـكْنٰهَا ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  2. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  4. Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Hamzah.
  5. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun dan huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Hukum Mim Mati”

Idzhar syafawi

اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 6 semoga bermanfaat.

Terima kasih sudah berkunjung.

#tajwid #tahsin #hijab #hijaber #hijrah #alfatihah

Leave a Comment