mesin128 mesin128 jangkar128 Jangkar128 Mega118 Rawit128 Jangkar128 Rawit128 Mega118 rawit128 Mega118 awan128 Jangkar128 Mega118 mesin128 Rawit128 Rawit128 Rawit128 monas128 monas128 monas128 elitjp rawit128 elitjp Turbo128 jupiter128 Planet128 Jangkar128 Jangkar128 Planet128 cahaya128 Planet128 cahaya128 elitjp planet128 planet128 rawit128 cahaya128 cahaya128 orca128 cahaya128 cahaya128 cahaya128 elitjp rawit128 rawit128 rawit128 elitjp rawit128 rawit128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 planet128 planet128 planet128 Turbo128 Mesin128 planet128 Mesin128 senja128 kembang128 kembang128 kembang128 kembang128 kembang128 kembang128 langit128 marlin128 marlin128 langit128 langit128 cahaya128 jangkar128 rawit128 monas128 Jupiter128 turbo128 kraken128 kilat128 kembang128 rawit128 kilat128 turbo128 monas128 jupiter128 rawit128 rawit128 planet128 monas128 turbo128 kraken128 mesin128 mesin128 mesin128 jupiter128 awan128 kembang128 kembang128 mesin128 monas128 kilat128 turbo128

Tajwid surat Al An’am ayat 5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al An’am ayat 5.

Al An’am artinya Binatang Ternak adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke setelah surat Al Maidah.

Surat Al An’am terdiri dari 165 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

tajwid-surat-Al-An'am-ayat-5
tajwid-surat-Al-An’am-ayat-5

Bacaan surat Al An’am ayat 5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

فَقَدْ كَذَّبُوْا بِا لْحَـقِّ لَـمَّا جَآءَهُمْ ۗ فَسَوْفَ يَأْتِيْهِمْ اَنْۢـبٰۤـؤُا مَا كَا نُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ

fa qod kazzabuu bil-haqqi lammaa jaaa-ahum, fa saufa ya-tiihim ambaaa-u maa kaanuu bihii yastahzi-uun

“Sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Qur’an) ketika sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 5).

Qolqolah Sughra

فَقَدْ 

Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.

كَذَّبُوْا 

Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Alif Lam Qomariyah

بِا لْحَـقِّ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha, tandanya ada sukun.

Ghunnah

لَـمَّا 

Hukum tajwid pada kata diatas yaitu:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Mad Wajib Muttasil”

Mad Wajib Muttashil

جَآءَهُمْ ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

Huruf Lin

فَسَوْفَ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

“Contoh Iqlab”

Iqlab

يَأْتِيْهِمْ اَنْۢـبٰۤـؤُا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  3. Iqlab, sebab nun mati menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan.
  4. Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  5. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Wawu mati setelah dlommah), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).

“Pengertian Mad Asli”

Mad Thabi’i

مَا كَا نُوْا 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.

Mad Shilah Qashirah

بِهٖ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

Mad ‘Aridl Lissukun

يَسْتَهْزِءُوْنَ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al An’am ayat 5 semoga bermanfaat.

Leave a Comment