Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat ayat At Tahrim ayat 8.
Dikutip dari wikishia, Surah At-Tahrim (bahasa Arab:سورة التحريم) adalah surah ke 66 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke 107 sesuai urutan pewahyuan Al Quran.
Surah ini disebut sebagai At-Tahrim karena pada ayat pertama surah ini Rasulullah SAW ditanya mengapa mengharamkan sesuatu yang halal demi menyenangkan istri-istrinya. Dalam surah ini, Allah SWT berfirman:
(يا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ ما أَحَلَّ اللهُ لَكَ تَبْتَغي مَرْضاةَ أَزْواجِكَ)
“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah bagimu demi mengharapkan kesenangan hati istri-istrimu?”
Dengan alasan inilah, surah ini disebut surah At-Tahrim. Kata تُحَرِّمُ diambil dari kata tahrim (pengharaman) pada ayat pertama surah ini dan menjelaskan hukum pengharaman apa yang dihalalkan Allah swt menjadi kandungan utama surah ini. Surah ini juga disebut sebagai (لِمَ تُحَرِّم) karena dinyatakan pada ayat pertama surah ini.
Demikian juga, surah ini disebut (مُتَحَرِّم) lantaran mutaharrim bermakna seseorang atau sesuatu yang sejatinya tidak haram namun ia mengharamkan untuknya tanpa dasar. Surah ini melarang Rasulullah SAW untuk melakukan hal ini dan memotivasi untuk menggunakan nikmat-nikmat halal Allah SWT.
Surat At Tahrim juz berapa
Surat At Tahrim berada paada juz 28, terdiri dari 12 ayat, 254 kata dan 1.105 huruf.
Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.
Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.
Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.
Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat At Tahrim ayat 8.
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ ۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَ يْمَا نِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا نُوْرَنَا وَا غْفِرْ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu tuubuuu ilallohi taubatan nashuuhaa, ‘asaa robbukum ay yukaffiro ‘angkum sayyi-aatikum wa yudkhilakum jannaating tajrii ming tahtihal-an-haaru yauma laa yukhzillaahun-nabiyya wallaziina aamanuu ma’ah, nuuruhum yas’aa baina aidiihim wa bi-aimaanihim yaquuluuna robbanaaa atmim lanaa nuuronaa waghfir lanaa, innaka ‘alaa kulli syai-ing qodiir
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 8).
Tajwid surat At Tahrim ayat 8
Mad jaiz munfashil
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
Mad badal
اٰمَنُوْا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
Hukum Lam Jalalah
تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
Idgham bighunnah
تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Nun, lalu bacaannya didengungkan.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan alif mati setelah fathah.
Hukum bacaan ra
عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Sin.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya.
Ikhfa ab’ad
عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Sin.
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
Qolqolah sughra
وَيُدْخِلَـكُمْ
Tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
Ghunnah
جَنّٰتٍ تَجْرِيْ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
Alif lam qomariyah
مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf HA.
Haraf lin
يَوْمَ
Tajwid pada kata diatas adalah Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
Tarqiq Lam Jalalah
لَا يُخْزِى اللّٰهُ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
Alif lam syamsiyah
النَّبِيَّ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
Mad thabi’i
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ ۚ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
Idzhar syafawi
نُوْرُهُمْ يَسْعٰى
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan fathah berdiri diatas huruf ‘Ain.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَ يْمَا نِهِمْ يَقُوْلُوْنَ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah, alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Wawu dann Ya.
Hames
رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
- Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Lam.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
نُوْرَنَا وَا غْفِرْ لَـنَا ۚ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan alif mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab disukun oleh huruf berharakat berharakat kasrah.
اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam.
Mad arid lissukun
شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Qaf.
- Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
Demikianlah analisa hukum tajwid surat At Tahrim ayat 8 teks Arab latin serta ulasannya, semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.