Hukum Tajwid surat Ar Rahman ayat 26-30 beserta arti dan alasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ar Rahman ayat 26-30.

Dilansir dari wikishia, Surah Ar-Rahman (bahasa Arab:الرّحْمن,) adalah surah ke-55 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-99 sesuai dengan urutan pewahyuan serta tergolong sebagai surah Madaniyah. 

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Nama lain surah ini adalah Ala-i (bentuk jamak dari Ali yang bermakna nikmat). Atas dasar itu, surah ini dinilai sebagai surah nikmat-nikmat Ilahi. Kata Alai disebutkan sebanyak 34 kali dalam Al-Quran dan pada surah ini digunakan sebanyak 31 kali. Gelar surah ini adalah ‘Arus Al-Quran (Pengantin Al-Quran).

Surah Ar Rahman berada pada juz ke 27 yang terdiri dari 78 ayat, 352 kata dan 1648 huruf.

Hukum Tajwid Surat Ar Rahman ayat 26-30 penting untuk disimak. Terdapat banyak sekali kaidah bacaan atau hukum tajwid yang perlu dipahami dalam ayat tersebut.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, qolqolah, serta alif lam yang ada pada surat Ar Rahman.

Alt Text!

Berikut ini adalah hukum tajwid Surat Ar Rahman ayat 26-30 lengkap dengan tulisan Arab, latin, arti, dan penjelasannya secara rinci.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَا نٍ

kullu man ‘alaihaa faan

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa,” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 26).

وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَا لْاِ كْرَا مِ

wa yabqoo waj-hu robbika zul-jalaali wal-ikroom

“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 27).

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 28).

يَسْئَـلُهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍ

yas-aluhuu mang fis-samaawaati wal-ardh, kulla yaumin huwa fii sya-n

“Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 29).

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 30).

Tajwid surat Ar Rahman ayat 26

Haraf lin

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَا نٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf ‘Ain.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Tajwid suat Ar Rahman ayat 27

Qolqolah sughra

وَّيَبْقٰى وَجْهُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba dan Jim sukun asli.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Qaf.

“Hukum Bacaan Ra”

Hukum bacaan ra

رَبِّكَ

Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Alif lam qomariyah

ذُو الْجَلٰلِ وَا لْاِ كْرَا مِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim dan Hamzah, tandanya ada sukun.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 28

Mad wajib muttasil

“Mad Wajib Muttasil”

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 29

Mad shilah qashirah

يَسْئَـلُهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa ausath

مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Fa. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim dan Wawu.

وَا لْاَ رْضِ ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.

“Contoh Idzhar halqi”

Idzhar halqi

كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf HA.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Tajwid surat Ar Rahman ayat 30

Mad badal

“Pengertian Mad Badal”

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Ar Rahman ayat 26-30 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

youtube image

Leave a Comment