Hukum Tajwid surat Al Ahqaf ayat 15 beserta kandungan dan alasannya.

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Ahqaf ayat 15.

Kandungan surat Al Ahqaf ayat 15 berisi perintah kepada manusia agar memperlakukan bapak ibunya dengan baik semasa hidup dan sesudah keduanya wafat.

Surah Al-Ahqaf (bahasa Arab:الأحقاف ,”Bukit-Bukit Pasir”) adalah surah ke-46 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-69 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini adalah salah satu surah yang diturunkan di Mekah (Makkiyah) maka digolongkan kedalam golongan surat Makkiyah.

Surah Al Ahqaf mengangkat kisah dan negeri kaum ‘Ad yaitu kaum Nabi Hud as sehingga surah ini disebut sebagai Al-Ahqaf. Surah Al-Ahqaf adalah surah ke-28 dari 29 surah yang dimulai dengan huruf muqattha’ah dan surah ke-7 dari 7 surah Hamimat yaitu surah yang diawali dengan huruf muqattha’ah Ha Mim. (wikishia)

Surat Al Ahqaf berada di juz 26, berjumlah 35 ayat, 648 kata dan 2668 huruf.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun dan mim sukun, ghunnah, haraf lin serta alif lam yang ada pada surat Al Ahqaf.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Alt Text!

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca dan fahami bacaan surat Al Ahqaf ayat 15 ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ اِحْسَا نًا ۗ حَمَلَـتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗ وَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوْنَ شَهْرًا ۗ حَتّٰۤى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً ۙ قَا لَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِ نِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

wa washshoinal-ingsaana biwaalidaihi ihsaanaa, hamalat-hu ummuhuu kurhaw wa wadho’at-hu kurhaa, wa hamluhuu wa fishooluhuu salaasuuna syahroo, hattaaa izaa balagho asyuddahuu wa balagho arba’iina sanatang qoola robbi auzi’niii an asykuro ni’matakallatiii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shoolihang tardhoohu wa ashlih lii fii zurriyyatii, innii tubtu ilaika wa innii minal-muslimiin

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 15).

Tajwid surat Al Ahqaf ayat 15

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun.
  3. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Sin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Haraf lin

بِوَا لِدَيْهِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Mad iwad

اِحْسَا نًا ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Hames

حَمَلَـتْهُ

Tajwid pada kata diatas adalah Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.

Ghunnah

اُمُّهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah

كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Hames, sebab huruf Ta disukun.
  3. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).

Mad shilah qashirah

وَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Lam. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Shad.

ثَلٰـثُوْنَ شَهْرًا ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam, dan huruf Wawu mati setelah dlommah.
  2. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).

Mad jaiz munfashil

حَتّٰۤى اِذَا بَلَغَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

اَشُدَّهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik.

وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً ۙ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

“Hukum Bacaan Ra”

Hukum bacaan Ra

قَا لَ رَبِّ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  3. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Idzhar halqi & idzhar syafawi

نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf ‘Ain.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta.

وَعَلٰى وَا لِدَيَّ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam, dan huruf Alif mati setelah fathah.

وَاَ نْ اَعْمَلَ

Tajwid pada kata diatas adalah Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah.

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa aqrab

صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, dan fathah berdiri diatas huruf Dlo.
  2. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.

Mad thabi’i

وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

اِنِّيْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

تُبْتُ اِلَيْكَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

وَاِ نِّيْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Mad ‘aridl lissukun

مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Ahqaf ayat 15 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

youtube image

Leave a Comment