jangkar128 Jangkar128 Rawit128 Jangkar128 rawit128 Rawit128 Rawit128 awan128 monas128 monas128 rawit128 jupiter128 kraken128 kraken128 Jangkar128 planet128 rawit128 cahaya128 cahaya128 cahaya128 TURBO128 orca128 kembang128 Mesin128 kembang128 langit128 marlin128 planet128 cahaya128 awan128 jupiter128 jupiter128 mesin128 planet128 senja128 jupiter128 mesin128 kraken128 awan128 kilat128 jupiter128 turbo128 kembang128 kilat128 awan128 turbo128 cahaya128 planet128 planet128 marlin128 kilat128 turbo128 monas128 rawit128 turbo128 rawit128 mesin128 planet128 planet128 planet128 turbo128 orca128 awan128 mesin128 orca128 turbo128 planet128 mesin128 mesin128 mesin128 marlin128 marlin128 marlin128 kraken128 planet128 mesin128 monas128 mesin128 jupiter128 marlin128 jupiter128 mesin128 mesin128 mesin128 planet128 planet128 mesin128 planet128 jupiter128 mesin128 mesin128 planet128 mesin128 planet128 planet128 awan128 awan128 awan128 mesin128 mesin128 mesin128 mesin128 kembang128 Tuna128 Puma128 Tuna128 Tuna128 Puma128 mesin128 puma128 Planet128 mesin128 mesin128 Puma128 Puma128 Puma128 Puma128 Puma128 mesin128 turbo128 turbo128 orca128 orca128 orca128 puma128 mesin228 awan128 puma128 puma128 mesin228 mesin228 mesin228 mesin228 mesin128 Turbo128 Turbo128 Kembang128 Mesin228 Komet228 Puma128 Mesin228 Puma228 Puma128 Mesin228 Mesin228 Planet128 Planet128 Orca128 Orca128 Orca128 Turbo128 Planet128 Planet128 Jangkar128 Planet128 Planet128 Planet128 Planet128 Tuna128 Awan128 Awan128 Awan128 Puma128

Tajwid surat Al Mumtahanah ayat 1

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Mumtahanah ayat 1.

Al Mumtahanah artinya Perempuan yang Diuji adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 60 setelah surat Al Hasyr.

Surat Al Mumtahanah terdiri dari 13 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.

Dalam surat Al Mumtahanah ayat 1 dapat dilihat perbedaan antara Mad wajib muttashil dengan Mad jaiz munfashil, Ikhfa haqiqi dengan Ikhfa syafawi, Alif lam qomariyah dengan Alif lam syamsiyah serta hukum tajwid lainnya.

tajwid-surat-Al-Mumtahanah-ayat-1
tajwid-surat-Al-Mumtahanah-ayat-1

Bacaan surat Al Mumtahanah ayat 1 dan artinya.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّيْ وَعَدُوَّكُمْ اَوْلِيَآءَ تُلْقُوْنَ اِلَيْهِمْ بِا لْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوْا بِمَا جَآءَكُمْ مِّنَ الْحَـقِّ ۚ يُخْرِجُوْنَ الرَّسُوْلَ وَاِ يَّا كُمْ اَنْ تُؤْمِنُوْا بِا للّٰهِ رَبِّكُمْ ۗ اِنْ كُنْـتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَا دًا فِيْ سَبِيْلِيْ وَ ابْتِغَآءَ مَرْضَا تِيْ تُسِرُّوْنَ اِلَيْهِمْ بِا لْمَوَدَّةِ وَاَ نَاۡ اَعْلَمُ بِمَاۤ اَخْفَيْتُمْ وَمَاۤ اَعْلَنْتُمْ ۗ وَمَنْ يَّفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَآءَ السَّبِيْلِ

yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa tattakhizuu ‘aduwwii wa ‘aduwwakum auliyaaa-a tulquuna ilaihim bil-mawaddati wa qod kafaruu bimaa jaaa-akum minal-haqq, yukhrijuunar-rosuula wa iyyaakum ang tu-minuu billaahi robbikum, ing kungtum khorojtum jihaadang fii sabiilii wabtighooo-a mardhootii tusirruuna ilaihim bil-mawaddati wa ana a’lamu bimaaa akhfaitum wa maaa a’langtum, wa may yaf’al-hu mingkum fa qod dholla sawaaa-as-sabiil

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu. 

Mereka mengusir Rasul dan kamu sendiri karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian).

Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.

Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 1).

Mad jaiz munfashil

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Mad badal

اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata, panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah, huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.

Mad wajib muttashil

وَعَدُوَّكُمْ اَوْلِيَآءَ تُلْقُوْنَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf wawu mati setelah fathah.
  3. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah)
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Ikhfa syafawi

اِلَيْهِمْ بِا لْمَوَدَّةِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
  2. Ikhfa syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.

Qolqolah sughra

وَقَدْ كَفَرُوْا بِمَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah.

Qolqolah kubra

جَآءَكُمْ مِّنَ الْحَـقِّ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  2. Idgham mimi (Idgham mutamatsilain) atau disebut juga idgham mistlain, sebab mim mati menghadapi huruf mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha, tandanya ada sukun.
  4. Qolqolah kubra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun dikarenakan bacaannya waqaf (berhenti).

Alif lam syamsiyah

يُخْرِجُوْنَ الرَّسُوْلَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ra, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Idzhar syafawi

وَاِ يَّا كُمْ اَنْ تُؤْمِنُوْا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
  2. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca Idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  3. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ta.

Tarqiq

بِا للّٰهِ رَبِّكُمْ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Ikhfa haqiqi

اِنْ كُنْـتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَا دًا فِيْ سَبِيْلِيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Kaf dan Ta, serta tanwin fathah menghadapi huruf Fa.
  2. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Kha dan Jim.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.
  5. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.

Mad thabi’i

وَ ابْتِغَآءَ مَرْضَا تِيْ تُسِرُّوْنَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah huruf ya mati setelah kasrah dan huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Huruf lin

اِلَيْهِمْ بِا لْمَوَدَّةِ وَاَ نَاۡ اَعْلَمُ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
  2. Ikhfa syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.

بِمَاۤ اَخْفَيْتُمْ وَمَاۤ اَعْلَنْتُمْ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
  3. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf . Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  4. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ta. Lalu bunyi huruf nun atau tanwin disamarkan.

Idgham bighunnah

وَمَنْ يَّفْعَلْهُ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya.

مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Kaf.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.

Mad ‘aridl lissukun

سَوَآءَ السَّبِيْلِ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Sin, tandanya ada tasydid.
  3. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Mumtahanah ayat 1 semoga bermanfaat.

Leave a Comment