Tajwid surat At Tahrim ayat 1-5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat At Tahrim ayat 1-5.

At Tahrim artinya Mengharamkan adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 66 setelah surat At Talaq.

Surat At Tahrim terdiri dari 12 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.

Dalam surat Al ayat 1-5 dapat dilihat perbedaan antara Idgham bighunnah dengan Idgham bila ghunnah, Mad jaiz munfashil dengan Mad wajib muttashil, Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, serta hukum tajwid lainnya.

tajwid-surat-At-Tahrim-ayat-1-5
tajwid-surat-At-Tahrim-ayat-1-5

Bacaan surat At Tahrim ayat 1-5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

يٰۤاَ يُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَاۤ اَحَلَّ اللّٰهُ لَـكَ ۚ تَبْتَغِيْ مَرْضَا تَ اَزْوَا جِكَ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

yaaa ayyuhan-nabiyyu lima tuharrimu maaa ahallallohu lak, tabtaghii mardhoota azwaajik, wallohu ghofuurur rohiim

“Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 1).

قَدْ فَرَضَ اللّٰهُ لَـكُمْ تَحِلَّةَ اَيْمَا نِكُمْ ۗ وَا للّٰهُ مَوْلٰٮكُمْ ۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

qod farodhollohu lakum tahillata aimaanikum, wallohu maulaakum, wa huwal-‘aliimul-hakiim

“Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 2).

وَاِ ذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَا جِهٖ حَدِيْثًا ۚ فَلَمَّا نَـبَّاَتْ بِهٖ وَاَ ظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَ عْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍ ۚ فَلَمَّا نَـبَّاَهَا بِهٖ قَا لَتْ مَنْ اَنْۢبَاَ كَ هٰذَا ۗ قَا لَ نَـبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِیْرُ

wa iz asarron-nabiyyu ilaa ba’dhi azwaajihii hadiisaa, fa lammaa nabba-at bihii wa azh-harohullohu ‘alaihi ‘arrofa ba’dhohuu wa a’rodho ‘am ba’dh, fa lammaa nabba-ahaa bihii qoolat man amba-aka haazaa, qoola nabba-aniyal-‘aliimul-khobiir

“Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafshah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafshah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafshah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 3).

اِنْ تَتُوْبَاۤ اِلَى اللّٰهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوْبُكُمَا ۚ وَاِ نْ تَظٰهَرَا عَلَيْهِ فَاِ نَّ اللّٰهَ هُوَ مَوْلٰٮهُ وَجِبْرِيْلُ وَصَا لِحُ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ بَعْدَ ذٰلِكَ ظَهِيْرٌ

ing tatuubaaa ilallohi fa qod shoghot quluubukumaa, wa ing tazhooharoo ‘alaihi fa innalloha huwa maulaahu wa jibriilu wa shoolihul-mu-miniin, wal-malaaa-ikatu ba’da zaalika zhohiir

“Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebenaran); dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan (juga) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 4).

عَسٰى رَبُّهٗۤ اِنْ طَلَّقَكُنَّ اَنْ يُّبْدِلَهٗۤ اَزْوَا جًا خَيْرًا مِّنْكُنَّ مُسْلِمٰتٍ مُّؤْمِنٰتٍ قٰنِتٰتٍ تٰٓئِبٰتٍ عٰبِدٰتٍ سٰٓئِحٰتٍ ثَيِّبٰتٍ وَّاَبْكَا رًا

‘asaa robbuhuuu ing thollaqokunna ay yubdilahuuu azwaajan khoirom mingkunna muslimaatim mu-minaating qoonitaating taaa-ibaatin ‘aabidaating saaa-ihaating sayyibaatiw wa abkaaroo

“Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.” (QS. At-Tahrim 66: Ayat 5).

Tajwid surat At Tahrim ayat 1

يٰۤاَ يُّهَا النَّبِيُّ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.

لِمَ تُحَرِّمُ مَاۤ اَحَلَّ اللّٰهُ لَـكَ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  3. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

تَبْتَغِيْ مَرْضَا تَ اَزْوَا جِكَ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Idgham bila ghunnah, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Ra.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  5. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.

Tajwid surat At Tahrim ayat 2

قَدْ فَرَضَ اللّٰهُ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.

لَـكُمْ تَحِلَّةَ اَيْمَا نِكُمْ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf Alif mati setelah fathah.

وَا للّٰهُ مَوْلٰٮكُمْ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam.

وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain dan Ha, tandanya ada sukun.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  3. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat At Tahrim ayat 3

وَاِ ذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
  3. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

اِلٰى بَعْضِ اَزْوَا جِهٖ حَدِيْثًا ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam, huruf alif mati setelah fathah, dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).
  3. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif didahului tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

فَلَمَّا نَـبَّاَتْ بِهٖ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Hams, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.
  4. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad.

وَاَ ظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah.
  3. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَ عْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad.
  3. Iqlab, sebab nun mati menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan.

فَلَمَّا نَـبَّاَهَا بِهٖ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad.

قَا لَتْ مَنْ اَنْۢبَاَ كَ هٰذَا ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan fathah berdiri diatas huruf HA.
  2. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah.
  3. Iqlab, sebab nun mati menghadapi huruf Ba.

قَا لَ نَـبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِیْرُ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain dan Kha, tandanya ada sukun.
  3. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat At Tahrim ayat 4

اِنْ تَتُوْبَاۤ اِلَى اللّٰهِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ta. Lalu bunyi huruf nun-nya disamarkan.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  4. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.

فَقَدْ صَغَتْ قُلُوْبُكُمَا ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
  2. Hams, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah.

وَاِ نْ تَظٰهَرَا عَلَيْهِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ta.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Zho dan huruf alif mati setelah fathah.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  4. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

فَاِ نَّ اللّٰهَ هُوَ مَوْلٰٮهُ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam.

وَجِبْرِيْلُ وَصَا لِحُ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan huruf alif mati setelah fathah.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.

وَا لْمَلٰٓئِكَةُ بَعْدَ ذٰلِكَ ظَهِيْرٌ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Dzal.
  4. Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat At Tahrim ayat 5

عَسٰى رَبُّهٗۤ اِنْ طَلَّقَكُنَّ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Sin.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik menghadapi huruf mad. Panjang mad shilah qashirah adalah 5 harakat.
  4. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Tha.
  5. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

اَنْ يُّبْدِلَهٗۤ اَزْوَا جًا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  3. Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik menghadapi huruf mad. Panjang mad shilah qashirah adalah 5 harakat.

اَزْوَا جًا خَيْرًا مِّنْكُنَّ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Kha.
  3. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  4. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  5. Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Kaf.
  6. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.

مُسْلِمٰتٍ مُّؤْمِنٰتٍ قٰنِتٰتٍ تٰٓئِبٰتٍ عٰبِدٰتٍ سٰٓئِحٰتٍ ثَيِّبٰتٍ وَّاَبْكَا رًا

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim, Nun, Qaf, Ba, ‘Ain, Dal, Ha dan huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim dan Wawu.
  3. Ikhfa haqiqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Qaf, Ta dan Tsa.
  4. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  5. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  6. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif didahului tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti).

Demikianlah uraian hukum tajwid surat At Tahrim ayat 1-5 semoga bermanfaat.

Leave a Comment