Hukum Tajwid surat Al Isra ayat 15 lengkap

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Isra ayat 15.

Dikutip dari wikishia, Surah Al-Isra’ (bahasa Arab:الإسرا, al-Isrā, “Perjalanan Malam”) adalah surah ke-17 Al-Quran berdasarkan susunan mushaf dan ke-50 sesuai dengan urutan pewahyuan serta tergolong sebagai salah satu surah Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

Dalam surah ini dikisahkan tentang peristiwa perjalanan malam hari dan mikraj Rasulullah saw.

Surah Al-Isra’ dari sisi isi termasuk sebagai surah miun dan berukuran sedang. Surah Al-Isra’ adalah surah keempat yang mengandung ayat sajadah (sujud) yang disebutkan pada ayat 107 dan dianjurkan untuk bersujud bagi yang membaca dan mendengarkan ayat ini.

Surah Al-Isra’ ini adalah surah pertama di antara tujuh surah yang dimulai dengan tasbih dan taqdis (pemuliaan) Allah swt.

Mengingat permulaan surah ini menyebutkan tentang isra’ dan mikraj (jasmani/ruhani) Nabi Muhammad saw karena itu surah ini disebut sebagai surah Al-Isra’.

Alt Text!

Nama lain surat Al Isra

Nama lain dari surah Al-Isra’ ini adalah surah Al-Subhan karena ayat pertamanya dimulai dengan maqam taqdis (memuliakan) dan tanzih (menyatakan tiada bandingannya) serta memproklamirkan bahwa Allah swt terlepas dari segala jenis aib dan kekurangan.

Nama lain dari surah Al-Isra’ ini adalah Bani Israil, karena kandungan terpenting dari surah ini adalah berbicara tentang peristiwa yang sarat dengan pelajaran dan sejarah Bani Israil.

Surat Al Isra Juz berapa

Surat Al Isra berada pada juz 15 terdiri dari 111 ayat, 1560 kata, dan 6440 huruf.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, serta ghunnah yang ada pada surat Al Isra ayat.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Isra ayat 15 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

مَنِ اهْتَدٰى فَاِ نَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِ نَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۗ وَلَا تَزِرُ وَا زِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا

manihtadaa fa innamaa yahtadii linafsih, wa mang dholla fa innamaa yadhillu ‘alaihaa, wa laa taziru waazirotuw wizro ukhroo, wa maa kunnaa mu’azzibiina hattaa nab’asa rosuulaa

“Barang siapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa tersesat maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 15).

Tajwid surat Al Isra ayat 15

مَنِ اهْتَدٰى

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf dal. Panjang mad ashli yaitu 1 alif (dua harakat).

Pengertian Mad Thabi’i

Mad thabi’i

فَاِ نَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖ ۚ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah.

Hukum Ikhfa dan contohnya

Ikhfa ausath

وَمَنْ ضَلَّ

Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf dlo. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).

Ghunnah

 فَاِ نَّمَا يَضِلُّ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Huruf lin

عَلَيْهَا ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

وَلَا تَزِرُ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Contoh Idgham bighunnah

Idgham bighunnah

وَا زِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, dan fathah berdiri diatas huruf ra.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf wawu, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Mad asli

وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.

Hukum Qolqolah

Qolqolah sughra

حَتّٰى نَبْعَثَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ta.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu ba sukun asli.

Hukum Bacaan Ra

Hukum bacaan ra dan mad iwad

رَسُوْلًا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Isra ayat 15 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment