Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 144.
Surah Al-Baqarah (Bahasa Arab: البقرة, “Sapi Betina”) merupakan surah yang paling panjang dalam Alquran. Surah ini berdasarkan susunan mushaf merupakan surah ke-2 dan berasaskan urutan pewahyuan merupakan surah ke-87 surah Alquran. Surah ini termasuk sebagai surah Madaniyah.
Surat Al Baqarah juz berapa
Surat Al Baqarah berada pada juz 1, 2 dan 3, terdiri dari 286 ayat, 26.256 huruf, dan 6.156 kata.
Dilansir dari wikishia, Surah Al-Baqarah ini mencakup kurang lebih dari 2/5 juz Al Quran. Ayat terpanjang Al Quran juga terdapat pada surah ini. Ayat dain/tadayun/mudayanah pada ayat 282.
Sebagian dari kandungan surah ini adalah sebagai berikut, penciptaan Nabi Adam AS dan pembangkangan setan, serta tertipunya Nabi Adam kemudian berujung pada keluarnya Nabi Adam dari surga.
Kisah Bani Israil, sikap keras kepala dan suka mencari-cari alasan Bani Israil, penyembahan sapi, gangguan kepada para nabinya sendiri, kisah pergantian kiblat, deskripsi tentang iman orang-orang Mukmin terhadap ghaib, orang-orang kafir, munafik, hukum-hukum puasa, hukum wasiat, iktikaf, haji, talak, pernikahan, keharaman riba, keharaman minuman keras, keharaman judi, dan keharusan menghindari penyalahgunaan harta anak-anak yatim dan lain sebagainya.
Dalam surah ini terdapat ayat Kursi yaitu pada ayat 255. Surah ini merupakan salah satu surah yang mengandung pembahasan-pembahasan fikih dalam Alquran yang kurang lebih mencakup 130 hukum fikih lebih banyak dari surah-surah lainnya. [wikishia]
Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.
Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.
Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.
Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, serta alif lam yang ada pada surat Al Baqarah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.
Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Baqarah ayat 144 dibawah ini.
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَآءِ ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰٮهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِ نَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَـعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَا فِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
qod naroo taqolluba waj-hika fis-samaaa, fa lanuwalliyannaka qiblatang tardhoohaa fa walli waj-haka syathrol-masjidil-haroom, wa haisu maa kungtum fa walluu wujuuhakum syathroh, wa innallaziina uutul-kitaaba laya’lamuuna annahul-haqqu mir robbihim, wa mallohu bighoofilin ‘ammaa ya’maluun
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 144).
Tajwid surat Al Baqarah ayat 144
Qolqolah sughra
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu dal dan jim sukun asli.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ra.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Mad wajib muttasil
فِى السَّمَآءِ ۚ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf sin, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
Ghunnah
فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ
Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
Ikhfa aqrab
قِبْلَةً تَرْضٰٮهَا ۖ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu ba sukun asli.
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf dlo, dan huruf Alif mati setelah fathah.
فَوَلِّ وَجْهَكَ
Tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu jim sukun asli.
Alif lam qomariyah
شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu tha sukun asli.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim dan ha, tandanya ada sukun.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Haraf lin
وَحَيْثُ مَا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
Idzhar syafawi
كُنْتُمْ فَوَلُّوْا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf ta.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf fa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf syin.
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu tha sukun asli.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Mad thabi’i
وَاِ نَّ الَّذِيْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
Mad badal
اُوْتُوا الْكِتٰبَ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Wawu mati setelah dlommah), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf kaf, tandanya ada sukun.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ta.
لَيَـعْلَمُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
اَنَّهُ الْحَـقُّ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ha, tandanya ada sukun.
Idgham bila ghunnah
مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Ra.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Hukum Lam Jalalah
وَمَا اللّٰهُ
Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
Idzhar halqi
بِغَا فِلٍ عَمَّا
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf ‘ain.
- Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
Mad aridl lissukun
يَعْمَلُوْنَ
Tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 144 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.