Tajwid surat Al Hajj ayat 5

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Hajj ayat 5.

Al Hajj artinya Haji adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 22 setelah surat Al Anbiya.

Surat Al Hajj terdiri dari 78 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.

tajwid-surat-Al-Hajj-ayat-5
tajwid-surat-Al-Hajj-ayat-5

Bacaan surat Al Hajj ayat 5 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ اِنْ كُنْـتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَـعْثِ فَاِ نَّـا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَا بٍ ثُمَّ مِنْ نُّـطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّـنُبَيِّنَ لَـكُمْ ۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَ رْحَا مِ مَا نَشَآءُ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْۤا اَشُدَّكُمْ ۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰۤى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـئًـا ۗ وَتَرَى الْاَ رْضَ هَا مِدَةً فَاِ ذَاۤ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَآءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَ نْۢبَـتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ

yaaa ayyuhan-naasu ing kungtum fii roibim minal-ba’si fa innaa kholaqnaakum ming turoobing summa min nuthfating summa min ‘alaqoting summa mim mudhghotim mukhollaqotiw wa ghoiri mukhollaqotil linubayyina lakum, wa nuqirru fil-ar-haami maa nasyaaa-u ilaaa ajalim musammang summa nukhrijukum thiflang summa litablughuuu asyuddakum, wa mingkum may yutawaffaa wa mingkum may yuroddu ilaaa arzalil-‘umuri likai laa ya’lama mim ba’di ‘ilming syai-aa, wa tarol-ardho haamidatang fa izaaa angzalnaa ‘alaihal-maaa-ahtazzat wa robat wa ambatat ming kulli zaujim bahiij

“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) Kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 5).

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa

اِنْ كُنْـتُمْ فِيْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  2. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Fa. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Alif lam qomariyah

رَيْبٍ مِّنَ الْبَـعْثِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ba, tandanya ada sukun.

Ghunnah

فَاِ نَّـا 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Mim Mati”

Idgham mimi

خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَا بٍ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun dan huruf alif mati setelah fathah.
  3. Idgham mimi (Idgham mutamatsilain) atau disebut juga idgham mistlain, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  4. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta.
  5. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Qolqolah sughra

ثُمَّ مِنْ نُّـطْفَةٍ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Nun, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Tha sukun asli.

ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
  2. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf ‘Ain.

Idgham bighunnah

ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Mim, tanwin kasrah menghadapi huruf Mim dan Wawu.
  3. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Idgham bila ghunnah

مُخَلَّقَةٍ لِّـنُبَيِّنَ لَـكُمْ ۗ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Lam.

وَنُقِرُّ فِى الْاَ رْحَا مِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Mad wajib muttashil

مَا نَشَآءُ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Mim.
  3. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
  4. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Tsa. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).

نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْۤا اَشُدَّكُمْ ۚ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Tha.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Fathah menghadapi huruf Tsa. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  3. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.
  4. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  5. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.

وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf.
  2. Idgham mimi (Idgham mutamatsilain) atau disebut juga idgham mistlain, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya.
  4. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Fa.

“Mad Wajib Muttasil”

Mad jaiz munfashil

وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰۤى اَرْذَلِ الْعُمُرِ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf.
  2. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim.
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya.
  4. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  5. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain, tandanya ada sukun.
  6. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ra. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

Huruf lin

لِكَيْلَا يَعْلَمَ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Contoh Iqlab”

Iqlab

مِنْۢ بَعْدِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Iqlab, sebab nun mati menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan.

Mad iwad

عِلْمٍ شَيْـئًـا ۗ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Syin.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  3. Mad ‘iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

وَتَرَى الْاَ رْضَ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah.

هَا مِدَةً فَاِ ذَاۤ اَنْزَلْنَا 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Fathah menghadapi huruf Fa dan Nun mati menghadapi huruf Za.
  3. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.

عَلَيْهَا الْمَآءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَ نْۢبَـتَتْ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim
  3. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  4. Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.
  5. Iqlab, sebab nun mati menghadapi huruf Ba.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah kubra

مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf.
  2. Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  3. Iqlab, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Ba.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
  5. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Hajj ayat 5 semoga bermanfaat.

Leave a Comment