Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 36 lengkap dengan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ali Imran ayat 36.

Dikutip dari wikishia, Surat Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-‘Imrān, “Keluarga ‘Imran”) adalah surat ke-3 Alquran. Surat ini adalah salah satu surat Madaniyah. Surat Ali Imran adalah surah ke-3 berdasarkan penulisan (penyusunan) dan yang ke-34 sesuai dengan urutan Wahyu. Surat Ali Imran termasuk salah satu surat yang besar dalam Al Quran. Karena menyebutkan nama Imran dan keluarganya sehingga disebut sebagai surat Ali Imran. Ali Imran berada setelah surat Al Baqarah dan sebelum surat An Nisa. Surat Ali Imran ini adalah surah thuwal yang kedua. Volumenya mencakup kurang lebih 1/5 juz dari Al Quran.

Alt Text!

Surat Ali Imran juz berapa

Surat Ali Imran berada pada juz 3 dan 4. Surat Ali Imran terdiri dari 200 ayat, 3.508 kata dan 14.984 huruf.

Konten utama surat Ali Imran berkenaan dengan ajakan orang-orang yang beriman kepada persatuan dan kesabaran dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Tauhid, sifat-sifat Tuhan, ma’ad, jihad, amar ma’ruf dan nahi mungkar, tawalli, tabarri dan haji dikaji dalam surah ini, dan surah ini pun menejelaskan sejarah para nabi seperti Adam as, Nuh as Ibrahim as, Musa as, Isa as, kisah Sayidah Maryam ra dan pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari perang Uhud dan perang Badar.

Ayat I’tisham (perintah berpegang teguh pada tali Allah dan menjalin persatun), muhkam dan mustasyabih, pengendalian amarah (ghaizh), mubahalah dan ayat-ayat “Rabbana” termasuk diantara ayat-ayat terkenal dalam surah Ali Imran. Beberapa ayat dari surah ini juga mengandung hukum-hukum fikih.

Terkait keutamaan membaca surah ini dimuat bahwa, barang siapa yang membaca surah Ali Imran, maka dari setiap ayat yang dibacanya, Allah akan menganugerahkan kepada orang tersebut keamanan melewati jembatan di atas neraka.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun sukun, hukum bacaan ra, serta alif lam yang ada pada surat Ali Imran.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Ali Imran ayat 36 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَا لَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَاۤ اُنْثٰى ۗ وَا للّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ ۗ وَ لَيْسَ الذَّكَرُ كَا لْاُ نْثٰى ۚ وَاِ نِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِ نِّيْۤ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

fa lammaa wadho’at-haa qoolat robbi innii wadho’tuhaaa ungsaa, wallohu a’lamu bimaa wadho’at, wa laisaz-zakaru kal-ungsaa, wa innii sammaituhaa maryama wa inniii u’iizuhaa bika wa zurriyyatahaa minasy-syaithoonir-rojiim

“Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. “Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak-cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 36).

Tajwid di surat Ali Imran ayat 36

فَلَمَّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

Hames

وَضَعَتْهَا قَا لَتْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Hames, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams (Hames) yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Bacaan Ra”

Hukum bacaan ra

رَبِّ

Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

اِنِّيْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.

Mad jaiz munfasil

وَضَعْتُهَاۤ اُنْثٰى ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Hames, sebab huruf Ta disukun.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  3. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf tsa. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  4. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf tsa.

“Hukum Lam Jalalah”

Tafkhim hukum Lam Jalalah

وَا للّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Hames, sebab huruf Ta disukun.

Huruf lin

وَ لَيْسَ

Tajwid pada kata diatas adalah Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Alif lam syamsiyah

الذَّكَرُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf dza, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat dlommah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa ausath

كَا لْاُ نْثٰى ۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf hamzah, tandanya ada sukun.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf tsa.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf tsa.

Ghunnah

وَاِ نِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun dan mim ditasydid.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

وَاِ نِّيْۤ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  3. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

Mad aridl lissukun

مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf syin dan ra, tandanya ada tasydid.
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf  tha.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Ali Imran ayat 36 teks Arab dan latin, semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Comment