Tajwid surat An Naml ayat 6 dan 7

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat An-Naml ayat 6 dan 7.

An-Naml artinya Semut adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 27 setelah surat Asy-Syu’ara.

Surat An-Naml terdiri dari 93 ayat, termasuk kedalam surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

Alt Text!

Bacaan surat An-aml ayat 6 dan 7 beserta artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَاِ نَّكَ لَـتُلَـقَّى الْقُرْاٰ نَ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ عَلِيْمٍ

wa innaka latulaqqol-qur-aana mil ladun hakiimin ‘aliim

“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar telah diberi Al-Qur’an dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui.” (QS. An-Naml 27: Ayat 6).

اِذْ قَا لَ مُوْسٰى لِاَ هْلِهٖۤ اِنِّيْۤ اٰنَسْتُ نَا رًا ۗ سَاٰ تِيْكُمْ مِّنْهَا بِخَبَرٍ اَوْ اٰتِيْكُمْ بِشِهَا بٍ قَبَسٍ لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُوْنَ

iz qoola muusaa li-ahlihiii inniii aanastu naaroo, sa-aatiikum min-haa bikhobarin au aatiikum bisyihaabing qobasil la’allakum tashtholuun

“(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya, “Sungguh, aku melihat api. Aku akan membawa kabar tentang itu kepadamu, atau aku akan membawa suluh api (obor) kepadamu agar kamu dapat berdiang (menghangatkan badan dekat api).” (QS. An-Naml 27: Ayat 7).

Tajwid surat An-Naml ayat 6

Ghunnah

وَاِ نَّكَ

Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

لَـتُلَـقَّى الْقُرْاٰ نَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Qaf, tandanya ada sukun.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).

Idzhar halqi

مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ عَلِيْمٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Lam.
  2. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha, dan tanwin kasrah menghadapi huruf ‘Ain.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Tajwid surat An-Naml ayat 7

“Pengertian Mad Thabi’i”

Mad thabi’i

اِذْ قَا لَ مُوْسٰى

Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf alif mati setelah fathah, huruf wawu mati setelah dlommah, dan fathah berdiri diatas huruf Sin.

Mad shilah thawilah & Mad jaiz munfashil

لِاَ هْلِهٖۤ اِنِّيْۤ اٰنَسْتُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad shilah thawilah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri menghadapi huruf mad tetapi tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah thawilah adalah 5 harakat.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  3. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  4. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).

Mad iwad

نَا رًا ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Mad ‘iwadl (iwad), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Idgham mimi

سَاٰ تِيْكُمْ مِّنْهَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  3. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.

Ikhfa syafawi

بِخَبَرٍ اَوْ اٰتِيْكُمْ بِشِهَا بٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Hamzah.
  2. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  3. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah.
  5. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa ab’ad

بِشِهَا بٍ قَبَسٍ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Ikhfa Ab’ad (paling jauh), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab’ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi “NG”. Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab’ad, bacaan Ikhfa’nya lebih lama dari Ghunnahnya.

Idgham bila ghunnah

قَبَسٍ لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُوْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Lam.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat An-Naml ayat 6 dan 7 semoga bermanfaat.

Leave a Comment