Hukum Tajwid surat Al Kafirun ayat 1-6 lengkap dengan arti dan alasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Kafirun ayat 1-6.

Surat Al Kafirun merupakan salah satu surat dalam Al Quran yang sering dibaca oleh umat Islam. Tetapi masih banyak yang belum tepat dalam membaca surat yang satu ini karena belum mengetahui ilmu tajwid.

Surat Al-Kafirun merupakan surat ke 109 dalam Al Quran, dan termasuk golongan ayat Makkiyah, atau surat yang diturunkan di Mekkah.

Jumlah surat Al Kafirun terdiri atas 6 ayat, 27 kata dan 98 huruf. Surat Al Kafirun memiliki makna orang-orang kafir.

Sebelum mengetahui hukum tajwidnya, terlebih dahulu kita ketahui isi dari surat Al Kafirun. Surat Al Kafirun berisi tentang larangan menyembah berhala layaknya orang kafir.

Surat ini menegaskan mengenai perbedaan antara Tuhan yang disembah oleh umat Muslim dan orang kafir.

Umat Islam menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sedangkan orang kafir menyembah berhala.

Hukum mempraktikkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Tidak cukup bagi seorang muslim sebatas belajar melalui buku atau artikel saja, akan tetapi harus belajar langsung kepada guru yang bagus dan benar bacaannya. Kenapa? Agar apabila ada kekeliruan dalam pengucapan makhraj dan penerapan ilmu tajwidnya dapat dibetulkan.

Pembahasan ini dipublikasikan bertujuan untuk membantu umat Islam dalam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan pada artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun dan mim sukun, qolqolah, serta hukum idgham yang ada pada surat Al Kafirun

Kerap kita mendengar bacaan dari Surat Al Kafirun. Baik ketika dalam shalat berjamaah atau pun dalam kesempatan lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang sebaiknya merutinkan membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala.

Baiklah, agar bacaan Surat Al-Ikhlas kita menjadi bagus, kita akan langsung membahas hukum tajwid dari surat Al Kafirun di bawah ini.


Alt Text!

Namun sebelumnya mari kita baca dan fahami dahulu arti dari surat Al Kafirun ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ يٰۤاَ يُّهَا الْكٰفِرُوْنَ

qul yaaa ayyuhal-kaafiruun

“Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!” (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 1).

لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ

laaa a’budu maa ta’buduun

“Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,” (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 2).

وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ

wa laaa angtum ‘aabiduuna maaa a’bud

“dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,” (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 3).

وَلَاۤ اَنَاۡ عَا بِدٌ مَّا عَبَدْ تُّمْ

wa laaa ana ‘aabidum maa ‘abattum

“dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,” (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 4).

وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ

wa laaa angtum ‘aabiduuna maaa a’bud

“dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.” (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 5)

لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

lakum diinukum wa liya diin

“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 6).

Tajwid surat Al Kafirun ayat 1

قُلْ يٰۤاَ يُّهَا الْكٰفِرُوْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kaf, tandanya ada sukun.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Kaf. Panjang mad ashli yaitu 1 alif (dua harakat).
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Tajwid surat Al Kafirun ayat 2

“Mad Wajib Muttasil”

Mad jaiz munfasil

لَاۤ اَعْبُدُ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.

مَا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Mad arid lissukun

تَعْبُدُوْنَ

Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Tajwid surat Al Kafirun ayat 3

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa aqrab

وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ‘Ain. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
  4. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ‘Ain, dan huruf Wawu mati setelah dlommah.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah kubra

مَاۤ اَعْبُدُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu  sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.

Tajwid surat Al Kafirun ayat 4

وَلَاۤ اَنَاۡ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Huruf alif mati setelah fathah pada kata Ana tidak dibaca panjang.

Idgham bighunnah

عَا بِدٌ مَّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.

“Hukum Idgham”

Idgham mutajanisain

عَبَدْ تُّمْ

Idgham Mutajanisain, sebab bertemunya dua huruf yang sama makhraj tapi beda sifatnya yaitu huruf Dal dengan Ta. Cara membacanya yaitu dengan memasukkan suara huruf pertama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam tulisan.

Tajwid surat Al Kafirun ayat 5

“Hukum Mim Mati”

Idzhar syafawi

وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Ta.
  3. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ‘Ain.
  4. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ‘Ain, dan huruf Wawu mati setelah dlommah.

مَاۤ اَعْبُدُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu  sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).

Tajwid surat Al Kafirun ayat 6

لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Dal dan Wawu.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Kafirun ayat 1-6 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan. Pelajari kembali hukum tajwid surat al maidah ayat 48

youtube image

Leave a Comment