Hukum Tajwid surat Al Furqan ayat 8 beserta arti kandungan dan alasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Furqan ayat 8.

Surah Al Furqan (bahasa Arab:الفرقان) adalah surah ke 25 Al Quran berdasarkan susunan mushaf dan surah ke 42 sesuai urutan pewahyuan.

Surah Al Furqan ini adalah salah satu golongan surat makkiyah sebab diturunkan di Mekkah dan terdiri dari 77 ayat, 896 kata, 3876 huruf.

Dalam ayat ini, dilansir dari tafsir kemenag orang-orang kafir berkata “Kenapa Muhammad itu makan minum juga seperti manusia biasa dan tidak ada kelebihannya sedikit pun dari kita, tidak akan mungkin dia berhubungan dengan Tuhan.

Orang yang dapat berhubungan dengan Tuhan hanya orang-orang yang jiwanya suci dan tinggi sehingga tidak mementingkan makan dan minum lagi.”

Didalam benak orang kafir hanya kehidupan dunia saja seperti makanan enak, kebun-kebun dan kekayaan saja tanpa memikirkan kehidupan akhirat.

Diantara beberapa persoalan yang menjadi tema utama surah ini adalah masalah tauhid, hari kiamat, kenabian, perjuangan melawan penyembahan berhala dan pada ayat-ayat terakhir menyebutkan tipologi dan karakteristik orang-orang beriman, (sumber wikishia).

Keutamaan membaca surah Al Furqan

Mengenai keutamaan pembacaan surah ini telah diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bahwa, “Barang siapa yang membaca surah Al Furqan maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan iman akan kedatangan kiamat dan tidak ada sedikit pun keraguan bahwa mereka yang berada di dalam kubur akan dibangkitkan, dan ia kelak memasuki surga tanpa perhitungan.” (wikishia)

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun dan tanwin, mim sukun, ghunnah, haraf lin, serta alif lam yang ada pada surat Al Furqan.


Alt Text!

Sebelum membahas hukum tajwidnya, mari kita baca dan fahami terlebih dahulu surat Al Furqan ayat 8 ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَوْ يُلْقٰۤى اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَا ۗ وَقَا لَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا

au yulqooo ilaihi kangzun au takuunu lahuu jannatuy ya-kulu min-haa, wa qoolazh-zhoolimuuna ing tattabi’uuna illaa rojulam mas-huuroo

“atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau (mengapa tidak ada) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari (hasil)nya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 8).

Tajwid surat Al Furqan ayat 8

Haraf lin

اَوْ يُلْقٰۤى اِلَيْهِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu dan ya mati setelah fathah.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.

“Hukum Ikhfa”

Ikhfa ausath

كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf Za. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Hamzah.
  3. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Mad shilah qashirah

لَهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

“Contoh Idgham bighunnah”

Idgham bighunnah

جَنَّةٌ يَّأْكُلُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Ya, lalu bacaannya didengungkan.

Idzhar halqi

مِنْهَا ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).

“Pengertian Mad Thabi’i”

Mad thabi’i

وَقَا لَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Alif lam syamsiyah

الظّٰلِمُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Zho, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Zho, dan huruf Wawu mati setelah dlommah.

Ikhfa aqrab

اِنْ تَتَّبِعُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf Dal, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

اِلَّا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Bacaan Ra”

Hukum bacaan Ra

رَجُلًا مَّسْحُوْرًا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  4. Mad iwad (‘iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Furqan ayat 8 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

youtube image

Leave a Comment