Hukum Tajwid Al Quran Surat Al Fatihah ayat 1-7 lengkap dengan cara baca dan alasannya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Fatihah ayat 1-7.

Hukum tajwid Surat Al Fatihah Ayat 1-7 sangat penting diketahui setiap Muslim.

Sebab, surat ini wajib dibaca setiap sholat. Jadi dengan mengetahui hukum tajwidnya maka akan lebih tepat dan indah membacanya.

Diketahui bahwa setiap muslim melaksanakan kewajiban sholat lima waktu dalam sehari, sebanyak 17 kali membaca Surat Al Fatihah.

Bahkan, orang-orang bisa lebih dari 17 kali membacanya dengan mengerjakan sholat sunah rawatib.

Surat ini disebut juga sebagai ummul kitab atau induk dari Al Quran. Sebab, semua makna yang ada didalam Al Fatihah merujuk kepada apa yang terkandung didalam kitab suci Al Quran.

Al Fatihah artinya Pembukaan adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 1 sebelum surat Al Baqarah.

Surat Al Fatihah terdiri dari 7 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, sebab diturunkan di kota Mekkah.

surat-Al-Fatihah-lengkap-dengan-tajwid-dan-artinya
surat-Al-Fatihah-lengkap-dengan-tajwid-dan-artinya

Bacaan surat Al Fatihah ayat 1-7 dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

bismillaahir-rohmaanir-rohiim

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 1).

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

al-hamdu lillaahi robbil-‘aalamiin

“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 2).

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

ar-rohmaanir-rohiim

“Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 3).

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

maaliki yaumid-diin

“Pemilik hari pembalasan.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 4).

اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ

iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5).

اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ

ihdinash-shiroothol-mustaqiim

“Tunjukilah kami jalan yang lurus,” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 6).

صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ

shiroothollaziina an’amta ‘alaihim ghoiril-maghdhuubi ‘alaihim wa ladh-dhooolliin

“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 7).

Tajwid surat Al Fatihah ayat 1

بِسْمِ اللّٰهِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

الرَّحْمٰنِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ra, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim. Panjang mad ashli yaitu 1 alif (dua harakat).

الرَّحِيْمِ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ra.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat. Bila disambung, namanya adalah mad thabi’i.

Tajwid surat Al Fatihah ayat 2

اَلْحَمْدُ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha, tandanya ada sukun.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Dal. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

“Hukum Lam Jalalah”

Tarqiq

لِلّٰهِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah.

Alif lam qomariyah

رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ‘Ain.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Al Fatihah ayat 3

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ra.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim.
  4. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Al Fatihah ayat 4

مٰلِكِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Mim.

“Baca juga tajwid surat Al Kafirun”

Huruf lin

يَوْمِ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

الدِّيْنِ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Dal.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Al Fatihah ayat 5

اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

نَسْتَعِيْنُ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Bila disambung namanya mad thabi’i.

Tajwid surat Al Fatihah ayat 6

اِهْدِنَا الصِّرَا طَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Shad.
  2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Mad ‘aridl lissukun

الْمُسْتَقِيْمَ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Tajwid surat Al Fatihah ayat 7

صِرَا طَ الَّذِيْنَ 

Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

“Hukum Mim Mati”

Idzhar halqi dan Idzhar syafawi di surat Al Fatihah

اَنْعَمْتَ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf ‘Ain.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

عَلَيْهِمْ ۙ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ 

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Mad lazim mutsaqqal kilmi

وَلَا الضَّآلِّيْنَ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Dlo.
  2. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, sebab mad thabi’i menghadapi huruf bertasydid dalam satu kata. Panjang Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah enam harakat.
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Fatihah ayat 1-7 semoga bermanfaat.

Terima kasih sudah berkunjung.

youtube image

Leave a Comment