Ad Dhuha adalah surat ke 93 dalam Al Quran, surat Ad Dhuha terdiri dari 11 ayat, diturunkan di kota Mekkah. Untuk menganalisa hukum tajwid surat Ad Dhuha, Tahsin.id akan membagikan uraian Hukum Tajwid surat Ad Dhuha ayat 1-11.
tajwid-surat-ad-dhuha |
Ayat 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالضُّحٰى (١)
وَالضُّ
Ini adalah alif lam syamsiyah karena ada alif lam menghadapi huruf alif lam syamsiyah yaitu Dlo.
Untuk memudahkan dalam mengingat hukum alif lam syamsiyah, bisa dilihat dengan adanya alif lam dan tanda tasydid.
Bila dibaca, bunyi huruf lam nya tidak terdengar, tetapi langsung dimasukkan ke dalam huruf di depannya. Sedangkan dalam penulisannya, huruf lam tetap ditulis
حٰى
Ini adalah mad ashli, karena ada fatah berdiri, cara membacanya adalah dengan dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat. Khusus untuk huruf alif bila diatasnya ada fatah berdiri maka namanya adalah mad badal (pengganti alif), panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Ayat 2
وَاللَّيْلِإِذَاسَجَى (٢)
وَاللَّ
Ini adalah alif lam syamsiyah, karena ada alif lam dan tanda tasydid.
لَيْلِ
Ini adalah huruf lin atau haraf lin atau harfu layin. Karena ada huruf ya yang disukun oleh huruf yang berharakat fatah. Hurufnya ada 2 yaitu wawu dan ya.
إِذَاسَجٰى
Ini adalah mad ashli atau mad thobi’i, karena ada alif difatah dan ada huruf yang berharakat fatah berdiri. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Ayat 3
مَاوَدَّعَكَرَبُّكَوَمَاقَلٰى (٣)
مَا
Ini adalah mad ashli, karena ada huruf alif difatah, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum Mad Ashli, anda bisa membaca pada postingan lainnya dalam website ini
وَدَّعَكَ
Disini tidak ada hukum tajwidnya, tetapi perlu diperhatikan “setiap huruf yang bertasydid, membacanya harus dengan tekanan/ditekan, seolah-olah hurufnya dobel”.
رَبُّكَ
Huruf Ro nya dibaca tafkhim/tebal, karena dia berharakat fatah. Dan diatas huruf Ba ada tanda tasydid, maka membacanya dengan ditekan (hurufnya dobel).
وَمَاقَلٰى
Ini dinamakan mad ashli/mad thobi’i, karena ada alif difatah dan ada huruf berharakat fatah berdiri. Membacanya dengan dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.
Ayat 4
وَلَلْاٰخِرَةُخَيْرٌلَّكَمِنَالْأُوْلٰى (٤)
وَلَلْاٰ
Ini adalah mad badal, karena ada huruf alif berharakat fatah berdiri, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
خِرَةُ
Huruf Ro dibaca tafkhim/tebal, karena dia berharakat fatah.
خَيْ
Ini adalah huruf lin, karena ada huruf ya disukun oleh huruf yang berharakat fatah.
رٌلَّكَ
Ini adalah idghom bila gunnah (tidak dengung), karena ada tanwin menghadapi huruf idghom bila gunnah, yaitu lam. Huruf idghom bila gunnah ada 2 yaitu lam dan ro.
مِنَالْ
Ini adalah alif lam qomariyah, karena ada alif lam menghadapi huruf alif lam qomariyah. Untuk memudahkan kita dalam mengingatnya, alif lam qomariyah itu bisa dilihat dengan adanya alif lam dan tanda sukun. Huruf lam nya terdengar ketika dibaca.
أُوْلٰى
Ini adalah mad ashli/mad thobi’i, karena ada huruf wawu didlommah dan ada huruf berharakat fatah berdiri. Cara membacanya dengan dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.
Ayat 5
وَلَسَوْفَيُعْطِيْكَرَبُّكَفَتَرْضٰى (٥)
وَلَسَوْفَ
Ini adalah huruf lin, karena ada huruf wawu yang disukun oleh huruf yang berharakat fatah.
يُعْطِيْكَ
Ini adalah mad ashli/mad thobi’i, karena ada huruf ya dikasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
رَبُّكَ
Huruf Ro dibaca tafkhim/tebal, karena dia berharakat fatah. Diatas huruf baa da tanda tasydid, maka membacanya dengan cara ditekan (huruf ba nya dobel)
فَتَرْضٰى
Disini ada 2 hukum, yaitu huruf Ro yang dibaca tafkhim karena dia disukun oleh huruf yang berharakat fatah, dan mad ashli karena ada huruf yang berharakat fatah berdiri, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Baca juga:
Ayat 6
اَلَمْيَجِدْكَيَتِيْمًافَاٰوٰى (٦)
اَلَمْيَ
Ini adalah idzhar syafawi, karena ada mim mati menghadapi huruf ya. Cara membacanya tidak boleh dengung, bunyi suara mim nya jelas. Adapun penjelasan mengenai hukum mim mati bisa dilihat pada postingan sebelumnya.
يَجِدْكَ
Ini adalah qolqolah sughro (kecil), karena ada huruf qolqolah yaitu dal yang sukunnya asli.
يَتِيْ
Ini adalah mad asli/mad thobi’i, karena ada huruf ya berharakat kasroh. Cara membacanya adalah dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.
مًافَ
Ini adalah ikhfa (samar) karena ada tanwin (fatah) menghadapi huruf fa.
فَاٰ
Ini adalah mad badal, karena ada alif berharakat fatah berdiri. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
وٰى
Ini adalah mad ashli/mad thobi’i, karena ada huruf berharakat fatah berdiri. Membacanya dengan dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.
Ayat 7
وَوَجَدَكَضَاۤلًّافَهَدٰى (٧)
وَوَجَدَكَ
Disini tidak ada hukum tajwidnya.
ضَاۤلَّ
Ini dinamakan mad lazim mutsaqqol kilmi atau mad lazim kilmi mutsaqqol, karena ada mad ashli menghadapi huruf yang bertasydid. Panjangnya adalah 3 alif atau 6 harakat. Cara membacanya adalah dengan dipanjangkan dulu huruf mad nya kira-kira 3 alif (6 harakat), kemudian dimasukkan ke dalam huruf yang bertasydid.
لًا فَ
Ini adalah ikhfa (samar), karena ada tanwin (fatah) menghadapi huruf ikhfa yaitu fa. Untuk lebih jelasnya mengenai hukum Ikhfa anda bisa baca dalam HukumTajwid Nun Mati atau Tanwin.
فَهَدٰى
Ini adalah mad ashli, karena ada huruf yang berharakat fatah berdiri. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Ayat 8
وَوَجَدَكَعَاۤئِلًافَأَغْنٰى (٨)
وَوَجَدَكَ
Disini tidak ada hukum tajwidnya.
عَاۤئِلَ
Ini adalah mad wajib muttashil. Karena ada mad ashli menghadapi hamzah dalam 1 kata. Cara membacanya adalah dipanjangkan kira-kira 3 alif atau 6 harakat.
لًافَ
Ini adalah ikhfa (samar), karena ada tanwin (fatah) menghadapi huruf fa. Cara membacanya bunyi “N” nya disamarkan lebih menyerupai bunyi “NG”.
فَأَغْنٰى
Ini adalah mad ashli/mad thobi’i, karena ada fatah berdiri. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Ayat 9
فَأَمَّاالْيَتِيْمَفَلَاتَقْهَرْ (٩)
فَأَمَّ
Ini adalah gunnah/wajibul gunnah, karena ada huruf mim yang ditasydid. Cara membacanya dengan didengungkan kira-kira 3 harakat. Huruf gunnah ada 2 yaitu mim dan nun yang ditasydid.
مَاالْيَ
Ini adalah alif lam qomariyah, karena ada alif lam dan tanda sukun.
يَتِيْمَفَلَا
Ini adalah mad ashli, karena ada ya dikasroh dan alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
تَقْهَرْ
Disini ada 2 hukum, yaitu qolqolah sughro dan huruf Ro yang dibaca tafkhim/tebal. Dinamakan qolqolah sughro, karena ada huruf qolqolah yaitu qof yang disukun asli. Sedangkan Ro yang dibaca tafkhim, karena dia disukun oleh huruf yang berharakat fatah.
Huruf Ro dibaca tafkhim/tebal karena dia berharakat fatah.
Cara membaca huruf Ra sudah diuraikan pada postingan sebelumnya dalam web ini.
Ayat 10
وَأَمَّاالسَّاۤئِلَفَلَاتَنْهَرْ (١٠)
وَأَمَّ
Ini adalah gunnah/wajibul gunnah, karena ada huruf mim yang ditasydid. Cara membacanya dengan didengungkan kira-kira 3 harakat. Huruf gunnah ada 2 yaitu mim dan nun yang ditasydid.
مَاالسَّ
Ini adalah alif lam syamsiyah, karena ada alif lam dan tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah adalah dengan memasukkan huruf sebelum alif lam ke dalam huruf yang bertasydid. Dalam membacanya, huruf lam dihilangkan (tidak dibaca) tetapi dalam penulisannya tetap ditulis.
Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel Hukum Alif Lam dalam blog ini.
سَاۤئِلَ
Ini adalah mad wajib muttashil. Karena ada mad ashli menghadapi hamzah dalam 1 kata. Cara membacanya adalah dipanjangkan kira-kira 3 alif atau 6 harakat.
فَلَا
Ini adalah mad ashli/mad thobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
تَنْهَرْ
Ini adalah idzhar halqi (jelas), karena ada nun mati menghadapi huruf halaq yaitu “HA”. Cara membacanya tidak boleh dengung, bunyi “N” nya harus jelas. Mengenai penjelasan hukum idzhar halqi, ada penjelasannya pada hukum nun mati atau tanwin pada postingan sebelumnya.
هَرْ
Huruf ro dibaca tafkhim/tebal, karena dia disukun oleh huruf yang berharakat fatah.
Ayat 11
وَأَمَّابِنِعْمَةِرَبِّكَفَحَدِّثْ (١١)
وَأَمَّ
Ini adalah gunnah karena ada huruf nun ditasydid. Membacanya harus dengan dengung kira-kira 3 harakat.
مَا
Ini adalah mad ashli, karena ada huruf alif difatah, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
بِنِعْمَةِ
Disini tidak ada hukum tajwidnya, tetapi perlu diperhatikan dalam pengucapan huruf “’ain”, dia keluar dari tenggorokan bagian tengah, harus dibedakan dengan huruf alif yang keluar dari rongga mulut.
رَبِّكَفَحَدِّثْ
Disini ada 1 hukum, yaitu hukum huruf Ro yang harus dibaca tafkhim/tebal, karena dia berharakat fatah. Kemudian huruf yang bertasydid harus dibaca dobel (ditekan dalam membacanya).
Demikianlah uraian Tahsin.id mengenai hukum tajwid Al Quran surat Ad Dhuha ayat 1-11, semoga bermanfaat bagi yang membacanya, aamiin.
Wassalam.