Tajwid Surat Al Baqarah Ayat 20 dan Artinya

Assalaamu’alaikum, Halo berjumpa lagi dengan blog seputar ilmu tajwid. Pada artikel kali ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 20 lengkap dengan artinya.

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصٰرِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 20).

يَكَادُ الْبَرْقُ

Pada kalimat diatas terdapat 2 hukum, yaitu Mad Thobi’i dan Alif Lam Qomariyah. Mad Thobi’i karena ada huruf Alif di fathah, dan Alif Lam Qomariyah ditandai dengan adanya Alif Lam dan sukun (ini untuk memudahkan saja dalam mengingatnya).

يَخْطَفُ أَبْصٰرَهُمْ ۖ

Hukum tajwid pada kalimat diatas ada 2, yaitu Qolqolah sughro dan Mad Ashli. Qolqolah sughro terjadi karena adanya huruf Ba yang sukun asli, membacanya dengan dipantulkan. Sedangkan Mad Ashli karena ada fathah berdiri, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.

كُلَّمَآ أَضَآءَ

Perhatikanlah kalimat diatas, disini terdapat 2 Mad yang hampir mirip. Yang pertama Mad Jaiz Munfashil, terjadi karena ada Mad Ashli menghadapi huruf Alif pada kata yang lain, panjangnya boleh 2, 4 atau 5 harakat. Yang kedua adalah Mad Wajib Muttashil, mad ini terjadi karena ada Maad Ashli menghadapi huruf Hamzah pada 1 kata, panjangnya adalah 5 harakat. Nah disini kita dapat membedakan dengan jelas antara kedua Mad tersebut.

لَهُمْ مَّ

Ini nama hukumnya adalah Idghom Mimi, juga disebut Idghom Mutamatsilain. Ini terjadi karena ada huruf Mim mati menghadapi huruf Mim. Cara membacanya harus didengungkan.

مَّشَوْا

Hukum tajwid pada kata diatas adalah huruf lin atau haraf lin, karena ada huruf wawu disukun oleh fathah.

فِيهِ

Nama tajwid pada kata diatas adalah mad thobi’i, karena ada huruf ya di kasroh, bacaannya dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.

وَإِذَآ أَظْلَمَ

Perhatikan kata diatas, disitu ada mad thobi’i, tetapi di depannya ada huruf alif pada kata yang lain. Nama hukumnya adalah mad jaiz munfashil. Cara membaca mad jaiz munfashil adalah dipanjangkan 2, 4 atau 5 harakat.

عَلَيْهِمْ

Hukum tajwid pada kata diatas adalah huruf lin, hurufnya disini adalah huruf ya.

قَامُوا

Kata diatas terdapat 1 hukum tajwid, yaitu mad thobi’i. Disini terjadi karena ada huruf alif di fathah dan huruf wawu di dlommah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.

وَلَوْ

Hukum tajwid diatas adalah huruf lin.

شَآءَ اللَّهُ

Perhatikan kata diatas, disini terdapat 2 hukum, yaitu mad wajib muttashil dan tafkhim. Mad wajib muttashil terjadi karena ada mad thobi’i menghadapi huruf hamzah pada 1 kata. Bacaannya dipanjangkan 5 harakat.

لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ

Pada kata diatas terdapat 1 hukum tajwid saja yaitu idzhar syafawi. Perhatikan huruf mim mati setelah huruf sin menghadapi huruf ‘ain, disini bacaanya tidak boleh dengung. Tetapi harus jelas huruf mim nya.

وَأَبْصٰرِهِمْ ۚ 

Hukum tajwid pada kata diatas ada2, yaitu qolqolah sughro dan mad ashli. Qolqolah sughro terjadi karena ada huruf qolqolah yaitu ba yang sukun asli. Mad ashli karena ada fathah berdiri, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.

إِنَّ اللَّهَ

Kata di atas terdapat 2 hukum tajwid, yaitu ghunnah dan tafkhim. Ghunnah terjadi karena ada huruf nun di tasydid, dan bacaannya harus didengungkan.

Tafkhim disini terjadi karena lafadz Allah didahului oleh fathah.

عَلٰى كُلِّ

Hukum tajwid ini adalah mad ashli, karena ada fathah berdiri.

شَىْءٍ قَدِيرٌ

Perhatikanlah kata diatas, disini ada 3 hukum tajwid, yaitu huruf lin, ikhfa’ dan mad ‘aridl lissukun.

Huruf lin terjadi karena ada huruf yang disukun oleh huruf berharakat fathah.

Ikhfa’ terjadi karena ada tanwin menghadapi huruf qof.

Mad ‘aridl lissukun terjadi karena ada mad thobi’i menghadapi huruf hidup kemudian bacaannya diwaqofkan. Panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah penjelasan hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 20 dan artinya, semoga bermanfaat. 

Leave a Comment