Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Munafiqun ayat 1-5.
Al Munafiqun artinya Orang-orang yang Munafik adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 63 setelah surat Al Jumu’ah.
Surat Al Munafiqun terdiri dari 11 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah.
Dalam surat Al Munafiqun ayat 1-5 dapat dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, Tafkhim dengan Tarqiq dalam Lam Jalalah, Mad wajib muttashil dengan Mad jaiz munfashil, serta hukum tajwid lainnya.
tajwid-surat-Al-Munafiqun-ayat-1-5 |
Bacaan surat Al Munafiqun ayat 1-5 dan artinya
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِذَا جَآءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَا لُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗ وَا للّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَـكٰذِبُوْنَ
izaa jaaa-akal munaafiquuna qooluu nasy-hadu innaka larosuululloh, wallohu ya’lamu innaka larosuuluh, wallohu yasy-hadu innal-munaafiqiina lakaazibuun
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa engkau adalah rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.” (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 1).
اِتَّخَذُوْۤا اَيْمَا نَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ اِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
ittakhozuuu aimaanahum junnatang fa shodduu ‘ang sabiilillaah, innahum saaa-a maa kaanuu ya’maluun
“Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 2).
ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ اٰمَنُوْا ثُمَّ كَفَرُوْا فَطُبِعَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ
zaalika bi-annahum aamanuu summa kafaruu fa thubi’a ‘alaa quluubihim fa hum laa yafqohuun
“Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat mengerti.” (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 3).
وَاِ ذَا رَاَ يْتَهُمْ تُعْجِبُكَ اَجْسَا مُهُمْ ۗ وَاِ نْ يَّقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۗ كَاَ نَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۗ يَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۗ هُمُ الْعَدُوُّ فَا حْذَرْهُمْ ۗ قَا تَلَهُمُ اللّٰهُ ۖ اَنّٰى يُـؤْفَكُوْنَ
wa izaa ro-aitahum tu’jibuka ajsaamuhum, wa iy yaquuluu tasma’ liqoulihim, ka-annahum khusyubum musannadah, yahsabuuna kulla shoihatin ‘alaihim, humul-‘aduwwu fahzar-hum, qootalahumullohu annaa yu-fakuun
“Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 4).
وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَا لَوْا يَسْتَغْفِرْ لَـكُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ لَـوَّوْا رُءُوْسَهُمْ وَرَاَ يْتَهُمْ يَصُدُّوْنَ وَهُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ
wa izaa qiila lahum ta’aalau yastaghfir lakum rosuulullohi lawwau ru-uusahum wa ro-aitahum yashudduuna wa hum mustakbiruun
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (beriman), agar Rasulullah memohonkan ampunan bagimu,” mereka membuang muka dan engkau lihat mereka berpaling dengan menyombongkan diri.” (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 5).
Tajwid surat Al Munafiqun ayat 1
اِذَا جَآءَكَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).
الْمُنٰفِقُوْنَ قَا لُوْا نَشْهَدُ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, tandanya ada sukun.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun, huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
اِنَّكَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.
لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
وَا للّٰهُ يَعْلَمُ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
وَا للّٰهُ يَشْهَدُ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun dan huruf ya mati setelah kasrah.
لَـكٰذِبُوْنَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Kaf.
- Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2-6 harakat.
Tajwid surat Al Munafiqun ayat 2
اِتَّخَذُوْۤا اَيْمَا نَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi’i) menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Jim. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Ikhfa haqiqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Fa. Lalu bunyi huruf nun atau tanwin disamarkan.
عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Sin.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
- Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
اِنَّهُمْ سَآءَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Sin.
- Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (mad ashli) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf wawu mati setelah dlommah.
- Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Al Munafiqun ayat 3
ذٰلِكَ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Dzal.
بِاَ نَّهُمْ اٰمَنُوْا
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Hamzah.
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata, panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
ثُمَّ كَفَرُوْا فَطُبِعَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam, huruf wawu mati setelah dlommah dan huruf alif mati setelah fathah.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Fa dan Lam.
- Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Al Munafiqun ayat 4
وَاِ ذَا رَاَ يْتَهُمْ تُعْجِبُكَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ta.
اَجْسَا مُهُمْ ۗ
Hukum tajwid pada kata diatas adalah:
- Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
وَاِ نْ يَّقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya, lalu bacaannya didengungkan.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf wawu mati setelah fathah.
كَاَ نَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Kha.
- Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Mim.
يَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf ya mati setelah fathah.
- Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf ‘Ain.
هُمُ الْعَدُوُّ فَا حْذَرْهُمْ ۗ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘Ain, tandanya ada sukun.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.
قَا تَلَهُمُ اللّٰهُ ۖ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah.
اَنّٰى يُـؤْفَكُوْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid.
- Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun.
- Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Al Munafiqun ayat 5
وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَا لَوْا
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan huruf ya mati setelah kasrah.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ta.
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf wawu mati setelah fathah.
يَسْتَغْفِرْ لَـكُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab disukun oleh huruf berharakat berharakat kasrah.
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Ra.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
- Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah.
لَـوَّوْا رُءُوْسَهُمْ وَرَاَ يْتَهُمْ يَصُدُّوْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Huruf lin (harfu layin), sebab huruf Wawu dan Ya mati setelah fathah.
- Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata, panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).
- Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf Wawu dan Ya.
- Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
وَهُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ
Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Idgham mimi (Idgham mutamatsilain) atau disebut juga idgham mistlain, sebab mim mati menghadapi huruf mim. Lalu bacaannya didengungkan.
- Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i (Wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Munafiqun ayat 1-5 semoga bermanfaat.